Internasional
Kabar Baik! China & AS Bertemu Pekan Depan Bahas Damai Dagang
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
04 January 2019 18:20

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat (AS) akan mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat wakil menteri di Beijing pada 7-8 Januari pekan depan.
Kedua belah pihak sedang berupaya mengakhiri pertikaian dagang yang telah menghantam ekonomi keduanya dan mengguncang pasar keuangan global.
Tim kerja yang dipimpin oleh Wakil Perwakilan Perdagangan AS Jeffrey Gerrish akan datang ke China untuk melakukan "diskusi positif dan konstruktif" dengan rekan-rekannya dari Negeri Tirai Bambu, kata kementerian perdagangan China dalam sebuah pernyataan di situs webnya, dilansir dari Reuters, Jumat (04/01/2019).
Kementerian mengatakan kedua pihak "mengonfirmasi" tanggal pertemuan dalam pembicaraan telepon mereka Jumat pagi, namun tidak memberikan rincian lainnya.
Pada pertemuan puncak di Argentina akhir tahun lalu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping setuju untuk melakukan gencatan senjata dan memutuskan untuk menunda pengenaan bea impor selama 90 hari mulai 1 Desember. Selama gencatan senjata itu, kedua negara berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan dagang.
Sekarang, China dan Amerika Serikat menghadapi tenggat waktu penting pada bulan Maret guna mengakhiri perang dagang yang semakin sengit. Bila kesepakatan tidak tercapai, Washington dapat melanjutkan menaikkan bea masuk AS untuk barang-barang China yang semula akan dikenakan 1 Januari lalu. Di sisi lain, Beijing pun dapat membalas dengan langkah serupa.
Trump telah mengatakan pembicaraan menuju kesepakatan tersebut mengalami kemajuan dengan baik, tetapi belum jelas apakah Beijing akan memenuhi tuntutan utama AS atas ketidakseimbangan perdagangan, akses pasar, dan dugaan penyalahgunaan properti intelektual oleh China.
Data minggu ini menunjukkan hilangnya momentum yang nyata dalam dua ekonomi terbesar dunia pada akhir tahun lalu.
Aktivitas pabrik AS melambat lebih dari yang diprediksi pada bulan Desember, menurut Institute for Supply Management (ISM), sementara data China pada hari Senin menunjukkan aktivitas manufakturnya tumbuh negatif untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun.
(prm) Next Article AS Berharap Bisa Capai Kesepakatan dengan China
Kedua belah pihak sedang berupaya mengakhiri pertikaian dagang yang telah menghantam ekonomi keduanya dan mengguncang pasar keuangan global.
Tim kerja yang dipimpin oleh Wakil Perwakilan Perdagangan AS Jeffrey Gerrish akan datang ke China untuk melakukan "diskusi positif dan konstruktif" dengan rekan-rekannya dari Negeri Tirai Bambu, kata kementerian perdagangan China dalam sebuah pernyataan di situs webnya, dilansir dari Reuters, Jumat (04/01/2019).
Pada pertemuan puncak di Argentina akhir tahun lalu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping setuju untuk melakukan gencatan senjata dan memutuskan untuk menunda pengenaan bea impor selama 90 hari mulai 1 Desember. Selama gencatan senjata itu, kedua negara berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan dagang.
Sekarang, China dan Amerika Serikat menghadapi tenggat waktu penting pada bulan Maret guna mengakhiri perang dagang yang semakin sengit. Bila kesepakatan tidak tercapai, Washington dapat melanjutkan menaikkan bea masuk AS untuk barang-barang China yang semula akan dikenakan 1 Januari lalu. Di sisi lain, Beijing pun dapat membalas dengan langkah serupa.
Trump telah mengatakan pembicaraan menuju kesepakatan tersebut mengalami kemajuan dengan baik, tetapi belum jelas apakah Beijing akan memenuhi tuntutan utama AS atas ketidakseimbangan perdagangan, akses pasar, dan dugaan penyalahgunaan properti intelektual oleh China.
![]() |
Data minggu ini menunjukkan hilangnya momentum yang nyata dalam dua ekonomi terbesar dunia pada akhir tahun lalu.
Aktivitas pabrik AS melambat lebih dari yang diprediksi pada bulan Desember, menurut Institute for Supply Management (ISM), sementara data China pada hari Senin menunjukkan aktivitas manufakturnya tumbuh negatif untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun.
(prm) Next Article AS Berharap Bisa Capai Kesepakatan dengan China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular