Internasional

Masalah Apple Bukan Hanya China tapi Juga Kurangnya Inovasi

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
03 January 2019 18:38
Saat ini, China mungkin menjadi masalah terbesar Apple, tetapi kurangnya inovasi juga ikut ambil bagian.
Logo Apple (Foto: REUTERS/Regis Duvignau)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, China mungkin menjadi masalah terbesar Apple, tetapi kurangnya inovasi juga ikut ambil bagian, kata Kara Swisher dari Recode.

"Jelas, China berada di urutan teratas," kata Swisher kepada CNBC International dalam sebuah wawancara telepon setelah Apple memangkas proyeksi pendapatan kuartal pertamanya, Rabu (2/1/2019).


"Salah satu kesuksesan Apple adalah menjadi sukses di China, jadi mereka mengalami sisi buruk dari pasar yang sedang terkontraksi di sana."



Dalam surat CEO Tim Cook kepada para pemegang saham, Apple memangkas estimasi pendapatannya menjadi US$84 miliar, turun dari US$89 hingga US$93 miliar yang diproyeksikan sebelumnya. Perusahaan juga memangkas ekspektasi margin kotor menjadi sekitar 38% dari antara 38% dan 38,5%.



Cook mengatakan masalahnya adalah pelemahan ekonomi di China dan lebih sedikit pengguna yang melakukan upgrade ke model iPhone baru di negara lain. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC International bahwa sengketa perdagangan AS-China kemungkinan memperburuk masalah ekonomi Negeri Tirai Bambu.



Siklus inovasi Apple telah melambat.Kara Swisher dari Recode

Saham Apple merosot lebih dari 7,5% dalam perdagangan after hours di Wall Street.



Namun selain tantangan ekonomi, Apple juga harus menghadapi masalah seputar pengembangan produk dan layanan baru.



"Siklus inovasi Apple telah melambat," kata Swisher. "Di mana produk baru mereka yang menarik dan di mana wirausahawan baru mereka yang menarik di dalam perusahaan itu?"

Masalah Apple Bukan Hanya China tapi Juga Kurangnya InovasiFoto: Apple iPhone XS and XS Max (REUTERS/Stephen Lamz)

Swisher mengatakan sementara Cook telah melakukan pekerjaan yang "mengejutkan" untuk membuat Apple menjadi "kekuatan ekonomi", perusahaan tidak dapat melindungi diri dari tekanan ekonomi jika timnya tidak menghasilkan produk yang "hit".



"Mereka tidak kebal dari ini kecuali mereka memiliki produk yang dimiliki semua orang," kata Swisher. "Banyak [inovasi] datang dari China, dan ketika Anda memiliki ekonomi yang terpuruk di sana, dalam beberapa hal, Anda semua akan terdampak oleh ini."




Swisher mengatakan ini adalah masalah mencolok di Silicon Valley.



"Dari mana inovasi yang datang, bukan hanya dari Apple, dari Google, dari setiap perusahaan ini?" ujarnya. "Satu-satunya yang tampaknya inovatif dengan konsisten baru-baru ini adalah Amazon. Mereka selalu keluar dengan sesuatu yang sangat menarik dan mereka masih mendapatkan untung di tengah aksi jual ini."



Apple diperkirakan akan melaporkan pendapatan kuartal pertama di awal Februari. Perusahaan ini telah menjadi sasaran kritik dari para analis dalam beberapa bulan terakhir di tengah kekhawatiran seputar kabar pengurangan produksi iPhone, terutama setelah perusahaan memilih untuk berhenti melaporkan penjualan produk-produk secara individual.
(prm) Next Article Penjualan iPhone Lesu, Ini Penjelasan Lengkap Bos Apple

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular