Internasional

Anjloknya Saham Apple Bikin Warren Buffett Girang, Kenapa?

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
03 January 2019 12:58
CEO Apple menurunkan target pendapatannya di kuartal I tahun fiskal 2019 karena lesunya penjualan iPhone di China.
Foto: CNBC/Lacy O'Toole
Jakarta, CNBC Indonesia - Surat CEO Apple Tim Cook pada investor pada Rabu (02/1/2019) yang menurunkan target pendapatannya di kuartal 1 tahun fiskal 2019 yang berakhir di 29 Desember 2018 karena melambatnya penjualan di China membuat saham Apple Inc dan Berkshire Hathaway Inc anjlok.

Selama perdagangan pasca-penutupan (after-hours) pasar pada Rabu, harga saham Apple anjlok 7,5% dan saham Kelas B Berkshire Hathaway, perusahaan milik Warren Buffett koreksi 2%. Warren Buffett tercatat sebagai salah satu investor Apple Inc.

Termasuk penurunan after-hours pada hari Rabu, kapitalisasi pasar saham Apple telah jatuh ke bawah US$ 700 miliar dari sebelumnya US$ 1,1 triliun lebih pada Oktober 2018. Meskipun kapitalisasi Apple telah jatuh dibawah Amazon.com Inc dan Microsoft Corp, Apple tetap menjadi salah satu perusahaan Wall Street yang paling banyak dikoleksi investor.

Namun, kejatuhan harga saham Apple bukan hal yang mengkhawatirkan Warren Buffett. Bagi Warren Buffet anjloknya harga saham Apple sebagai sebuah berkah karena dia bisa membeli saham produsen iPhone ini lebih banyak lagi.

AppleFoto: Apple iPhones (REUTERS/Stephen Lam)

"Kami akan senang melihat penurunan harga saham Apple," ujar Warren Buffett dalam pertemuan tahunan pemegang sama di Omaha Mei lalu. Alasan dia mengatakan ini karena bisa memborong saham Apple di harga murah, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (3/1/2019).

Saham Apple merupakan salah satu keranjang investasi terbesar Warren Buffett. Ia menyebut saham Apple sebagai saham sektor konsumer alih-alih saham sektor teknologi. Alasannya, tingginya pengguna iPhone di dunia.


Penyesalan terbesar Warren Buffett dalam berinvestasi adalah tidak berinvestasi lebih awal pada saham raksasa teknologi karena khawatir pengalamannya berinvestasi di IBM Corp kembali terulang. Saat ini saham teknologi terus mencatatkan kenaikan harga yang berkelanjutan.

Saham Berkshire sendiri telah bertahan dengan baik, bahkan ketika pasar yang lebih luas merosot pada kuartal terakhir. Tahun lalu, Berkshire kembali di 2,8%, sedangkan S&P 500 turun 4,4%, termasuk dividen yang diinvestasikan kembali.



(roy/roy) Next Article Harga Saham Apple Anjlok 7%, Warren Buffett Rugi Rp 40,6 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular