Simak, Ini Dia Kunci Sukses IHSG Hari Ini

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 January 2019 11:00
Simak, Ini Dia Kunci Sukses IHSG Hari Ini
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka melemah tipis 0,08%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan cepat membalikkan keadaan. Hingga pukul 10:43 WIB, IHSG menguat sebesar 0,31% ke level 6.200,39.

IHSG berhasil membukukan penguatan ditengah-tengah pelemahan bursa saham utama kawasan Asia: indeks Shanghai turun 0,01%, indeks Hang Seng turun 0,29%, indeks Strait Times turun 0,66%, indeks Kospi turun 0,15%.

Bursa saham kawasan Asia dibebani oleh rilis data ekonomi yang mengecewakan. Kemarin (2/1/2019), Manufacturing PMI China periode Desember versi Caixin diumumkan di level 49,7, turun dari capaian bulan November yang sebesar 50,2. Capaian ini juga berada di bawah konsensus yang sebesar 50,1, seperti dilansir dari Trading Economics.

Sebagai informasi, data tersebut menggambarkan tingkat aktivitas manufaktur di China dan angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Kontraksi pada bulan Desember merupakan yang pertama dalam 19 bulan, seperti dilansir dari CNBC International.

Di Singapura, pembacaan awal untuk pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2018 diumumkan sebesar 2,2% YoY, jauh di bawah konsensus yang sebesar 2,7% YoY. Kemudian di Korea Selatan, Manufacturing PMI periode Desember versi Nikkei diumumkan di level 49,8. Sejatinya, capaian periode Desember membaik ketimbang November yang sebesar 48,6. Namun, angkanya tetap saja di bawah 50 atau masih menunjukkan adanya kontraksi.


Di sisi lain, kabar positif bagi bursa saham regional datang dari Negeri Paman Sam. Kemarin, Presiden AS Donald Trump mengundang pimpinan House of Representatives dan Senate dari Partai Demokrat dan Republik ke Gedung Putih untuk mengikuti pemaparan terkait keamanan perbatasan.

Sebagai informasi, pertemuan ini digelar seiring dengan penolakan Partai Demokrat terkait dengan anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko senilai US$ 5 miliar yang pada akhirnya berujung kepada penutupan sementara pemerintahan AS (partial government shutdown). Pemerintahan AS sudah berjalan dengan ‘pincang’ sejak 22 Desember silam.

Pasca pertemuan selesai digelar, Trump mengindikasikan bahwa dirinya akan melunak untuk membuat pemerintahan kembali beroperasi secara penuh. Hal ini diungkapkannya melalui cuitan di akun Twitter.

“….Saya tetap siap dan ingin bekerja dengan Demokrat untuk meloloskan rancangan undang-undang yang mengamankan perbatasan kita, mendukung para agen dan petugas di lapangan, dan menjaga Amerika aman. Mari menyelesaikannya!” cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Jika kesepakatan bisa dicapai dan pemerintahan AS kembali beroperasi secara penuh, maka satu risiko besar yang dihadapi oleh pelaku pasar saat ini menjadi sirna.



Dari dalam negeri, rilis data inflasi terbukti masih ampuh dalam menopang kinerja IHSG. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi bulan Desember sebesar 0,62% MoM atau 3,13% YoY. Capaian ini mengalahkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yakni 3,04% YoY.

Angka inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi dimaknai sebagai sinyal menggeliatnya konsumsi masyarakat Indonesia pada musim liburan kemarin.

Pada rilis Indeks Penjualan Riil (IPR) oleh Bank Indonesia (BI) bulan lalu, angka sementara untuk pertumbuhan IPR periode November adalah sebesar 3,4% YoY, membaik dari capaian bulan Oktober yang sebesar 2,9% YoY. Capaian tersebut juga mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,5% YoY.

Pada bulan Desember, pertumbuhan penjualan barang-barang ritel diharapkan bisa bertambah pesat, seiring dengan kehadiran libur hari raya Natal dan tahun baru. Kuatnya angka inflasi bulan Desember lantas semakin mengonfirmasi harapan investor bahwa pertumbuhan penjualan barang-barang ritel akan bertambah pesat.

Merespons hal tersebut, aksi beli atas saham-saham barang konsumsi dilakukan, mendorong indeks sektor barang konsumsi menguat sebesar 0,93% dan menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.

Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor diantaranya: PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+2,06%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+1,86%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+1,68%), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+1,08%).

TIM RISET CNBC INDONESIA



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular