
Perhatian! OJK Minta Bank Tak Naikkan Suku Bunga
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 January 2019 12:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan perbankan tak terlalu merespons kenaikan suku bunga dengan ikut menaikkan tingkat bunga. Pada 2019 tekanan, khususnya ekstenal, sudah mulai berkurang karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) tak lagi agresif menaikkan suku bunga seperti tahun lalu.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan tahun ini The Fed hanya diperkirakan akan menaikkan suku bunganya dua kali. OJK menilai dengan kemungkinan ini, maka situasi akan kembali normal sehingga perbankan tak perlu agresif menaikkan tingkat bunganya.
"Ini kita sudah bilang ke bank-bank kalau ini temporary, jadi jangan terlalu merespon, daripada merespon tapi nanti balik lagi, kan ini menjadi signal yang membingungkan," kata Wimboh di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1).
Menurut dia, ini kondisi perekonomian dalam negeri sudah mulai stabil. Tahun lalu mata uang dalam negeri cukup besar pergerakannya akibat kenaikan suku bunga di Amerika yang membuat dalam negeri juga harus merespon dengan langkah yang sama.
Wimboh menambahkan, tekanan suku bunga di tahun ini juga dinilai akan melunak lantaran Bank Indonesia berpeluang menurunkan suku bunganya di tahun ini.
"BI seven day repo pasti ada peluang turun, BI rate akan jadi normal kalau situasi sudah normal," tutup dia.
(hps/hps) Next Article BI Turun Gunung, Bank Wajib Buka-bukaan Soal Bunga Kredit!
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan tahun ini The Fed hanya diperkirakan akan menaikkan suku bunganya dua kali. OJK menilai dengan kemungkinan ini, maka situasi akan kembali normal sehingga perbankan tak perlu agresif menaikkan tingkat bunganya.
"Ini kita sudah bilang ke bank-bank kalau ini temporary, jadi jangan terlalu merespon, daripada merespon tapi nanti balik lagi, kan ini menjadi signal yang membingungkan," kata Wimboh di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1).
Menurut dia, ini kondisi perekonomian dalam negeri sudah mulai stabil. Tahun lalu mata uang dalam negeri cukup besar pergerakannya akibat kenaikan suku bunga di Amerika yang membuat dalam negeri juga harus merespon dengan langkah yang sama.
"BI seven day repo pasti ada peluang turun, BI rate akan jadi normal kalau situasi sudah normal," tutup dia.
(hps/hps) Next Article BI Turun Gunung, Bank Wajib Buka-bukaan Soal Bunga Kredit!
Most Popular