
Bandel! Bunga Kredit Bank Masih Selangit

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan bunga kredit perbankan masih terbatas meskipun Bank Indonesia (BI) sudah terus menerus menurunkan suku bunga acuan 7 days reverse repo rate hingga ke level terendah 3,5%.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan penurunan suku bunga beserta berbagai kebijakan makroprudensial telah membuat likuiditas melimpah.
Suku bunga Pasar Uang Antar-Bank (PUAB) tercatat 2,69% selama Februari 2021 dan suku bunga deposito menurun 189 basis poin (bps) ke 4,06% di Januari 2021.
"Namun demikian suku bunga kredit hingga Januari 2021 masih cenderung terbatas hanya 75 bps ke level 72,9% dari Januari 2020-Januari 2021," ungkap Perry dalam konferensi pers, Kamis (18/3/2021).
Penurunan suku bunga acuan sangat dibutuhkan untuk mendorong perekonomian nasional. Baik dunia usaha maupun masyarakat umum dipastikan sangat terbantu apabila suku bunga kredit yang rendah.
"BI mengharapkan bank-bank lain bisa menurunkan suku bunga kredit bagi dunia usaha dalam rangka pemulihan ekonomi," jelasnya.
Di samping itu BI juga mencatat ketahanan sistem keuangan yang masih terjaga. CAR tetap tinggi pada 24,2% dan NPL rendah 3,17% bruto dan 1,03% netto.
"Sehubungan dengan itu, langkah-langkah lanjutan terus diperkuat dalam KSSK untuk terus mendorong penyaluran kredit perbankan ke dunia usaha melalui berbagai permasalahan dari permintaan dan penawaran dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," papar Perry.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI ke Perbankan: Turunkan Bunga Kredit!