
Sambut Weekend, Rupiah Berakhir Stagnan
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
28 December 2018 17:03

Pada sore ini, harga minyak mentah ternyata berbalik perkasa. Hingga pukul 16.44 WIB , harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2019 melejit 2,67% ke level US$ 45,80/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 2,07% ke level US$ 53,24/barel. Padahal, kemarin harga si emas hitam melemah di kisaran 4%-an.
Melesatnya harga minyak mentah tentu menjadi kabar buruk bagi rupiah, lantaran bisa memperparah defisit perdagangan minyak dan gas (migas) yang pada akhirnya akan membuat defisit neraca berjalan (Current Account Deficit/CAD) kian lebar.
Sebagai informasi, pada kuartal-III 2018 CAD mencapai 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014, seiring dengan besarnya defisit perdagangan minyak dan gas (migas).
Terlebih, hari ini Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengonfirmasi bahwa CAD triwulan IV masih di level 3%-an, meski Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan mengalami surplus.
"Neraca pembayaran kuartal IV-2018 surplus sekitar US$ 4 miliar, meskipun CAD masih tinggi sekitar 3% dari PDB di triwulan IV," ungkap Perry.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(RHG/RHG)
Melesatnya harga minyak mentah tentu menjadi kabar buruk bagi rupiah, lantaran bisa memperparah defisit perdagangan minyak dan gas (migas) yang pada akhirnya akan membuat defisit neraca berjalan (Current Account Deficit/CAD) kian lebar.
Sebagai informasi, pada kuartal-III 2018 CAD mencapai 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014, seiring dengan besarnya defisit perdagangan minyak dan gas (migas).
"Neraca pembayaran kuartal IV-2018 surplus sekitar US$ 4 miliar, meskipun CAD masih tinggi sekitar 3% dari PDB di triwulan IV," ungkap Perry.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(RHG/RHG)
Pages
Most Popular