Rupiah Siap Menguat 5 Hari, Bisa Tembus Rp 14.900/US$?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 April 2023 08:20
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat empat hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Senin kemarin. Berdasarkan data Refintiv, rupiah tercatat menguat 0,17% ke Rp 14.965/US$.

Peluang berlanjutnya penguatan rupiah pada perdagangan Selasa (4/4/2023) juga cukup besar melihat indeks dolar AS yang merosot 0,4% awal pekan kemarin.

Tanda-tanda perekonomian AS merosot semakin terlihat. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan kontraksi sektor manufaktur semakin dalam pada Maret. Purchasing Managers' Index (PMI) dilaporkan sebesar 46,3, sudah mengalami kontraksi (di bawah 50) selama 5 bulan beruntun dan berada di level terendah sejak Mei 2020.

Pasca rilis data tersebut, indeks dolar AS yang sebelumnya menguat langsung berbalik turun dan membuka ruang penguatan rupiah hari ini.

Secara teknikal, rupiah saat ini berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200. Sehingga ruang penguatan tentunya terbuka lebih besar.

Penguaran Mata Uang Garuda semakin terakselerasi setelah sukses menembus level psikologis setelah sukses melewati Rp 15.090/US$ yang sebelumnya menjadi support kuat.

Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 50% yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv 

Selama mampu bertahan di bawah level psikologis Rp 15.000/US$, rupiah berpeluang menguat lebih jauh ke kisaran Rp 14.900/US$ - Rp 14.840/US$ yang menjadi support kuat pekan ini.

Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian mulai masuk wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Dengan stochastic masuk wilayah oversold, artinya ada risiko rupiah mengalami koreksi.

Level psikologis Rp 15.000/US$ menjadi resisten terdekat, jika ditembus rupiah berisiko melemah lebih jauh.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]m


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perry Warjiyo Bakal Dua Periode, Cek Rupiah Pagi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular