
Internasional
Duh, Lagi-lagi Ekonomi Global Diprediksi Lesu di 2019
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 December 2018 18:20

Frankfurt, CNBC Indonesia - Bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), pada hari Kamis (27/12/2018) memprediksikanĀ perekonomian global akan melambat di 2019 dan akan bergerak stabil setelahnya. ECB juga memperkirakan inflasi akan terus meningkat.
Para investor telah bersiap menghadapi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, utamanya disebabkan oleh naiknya biaya pinjaman berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan perdagangan antara AS dan China.
Hal itu disampaikan ECB dalam buletin ekonomi regulernya, dilansir dari Reuters.
"Ke depan, aktivitas ekonomi global diperkirakan melambat di 2019 dan tetap stabil setelahnya," kata ECB.
"Tekanan inflasi global diperkirakan naik perlahan karena berkurangnya kapasitas cadangan," tambahnya.
Buletin tersebut menggambarkan keputusan ECB di Desember yang mengkahiri program pembelian obligasi senilai 2,6 triliun euro namun tetap menginvestasikan kembali dana yang diterimanya dari surat utang jatuh tempo untuk waktu yang lama setelah kenaikan suku bunga pertamanya.
Keputusan itu dikritik oleh beberapa pihak karena dianggap terlalu cepat mengingat perekonomian yang terus melemah. Namun, ECB yang memiliki satu tujuan yaitu mencapai target inflasi, menegaskan keyakinannya bahwa inflasi inti akan terus naik di zona euro.
"Inflasi dasar diperkirakan meningkat secara bertahap dalam jangka menengah, didukung oleh langkah kebijakan moneter ECB, pertumbuhan ekonomi yang berlanjut, dan kenaikan pertumbuhan upah," kata bank sentral.
(wed) Next Article Bank Sentral Eropa Tahan Bunga Acuan
Para investor telah bersiap menghadapi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, utamanya disebabkan oleh naiknya biaya pinjaman berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan perdagangan antara AS dan China.
Hal itu disampaikan ECB dalam buletin ekonomi regulernya, dilansir dari Reuters.
"Tekanan inflasi global diperkirakan naik perlahan karena berkurangnya kapasitas cadangan," tambahnya.
Buletin tersebut menggambarkan keputusan ECB di Desember yang mengkahiri program pembelian obligasi senilai 2,6 triliun euro namun tetap menginvestasikan kembali dana yang diterimanya dari surat utang jatuh tempo untuk waktu yang lama setelah kenaikan suku bunga pertamanya.
Keputusan itu dikritik oleh beberapa pihak karena dianggap terlalu cepat mengingat perekonomian yang terus melemah. Namun, ECB yang memiliki satu tujuan yaitu mencapai target inflasi, menegaskan keyakinannya bahwa inflasi inti akan terus naik di zona euro.
"Inflasi dasar diperkirakan meningkat secara bertahap dalam jangka menengah, didukung oleh langkah kebijakan moneter ECB, pertumbuhan ekonomi yang berlanjut, dan kenaikan pertumbuhan upah," kata bank sentral.
(wed) Next Article Bank Sentral Eropa Tahan Bunga Acuan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular