
Ekonomi Mayoritas Negara G20 Melambat, RI Masih Stabil
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
19 December 2018 17:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan Produksi Domestik Bruto (PDB) riil dari negara-negara anggota G20 melambat ke 0,8% secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ) pada kuartal III-2018, dari capaian kuartal sebelumnya sebesar 1%, berdasarkan estimasi sementara dari Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Sebanyak 4 negara malah mengalami kontraksi ekonomi di kuartal lalu. Kontraksi terbesar dialami Turki (minus 1,1% QtQ), didorong depresiasi mata uang Lira Turki yang signifikan pada bulan Agustus.
Tiga negara lainnya yang mengalami pertumbuhan ekonomi minus di kuartal III-2018 adalah Jepang (-0,6% QtQ vs 0,7% di kuartal sebelumnya), Jerman (-0,2% QtQ vs 0,5% di kuartal sebelumnya), dan Italia (-0,1% QtQ vs 0,2% di kuartal sebelumnya).
Meski tidak sampai mengalami kontraksi, mayoritas perekonomian negara-negara G20 lainnya mengalami perlambatan di kuartal III-2018. Perlambatan ekomomi terjadi di Australia (0,3% QtQ vs 0,9% di kuartal sebelumnya), India (1,5% QtQ vs 1,8% di kuartal sebelumnya), Kanada (0,5% QtQ vs 0,7% di kuartal sebelumnya), dan Rusia (0,3% QtQ vs 0,5% kuartal sebelumnya).
Dua negara yang sedang terlibat dalam perang dagang juga tidak lepas dari perlambatan ekonomi di kuartal lalu. Ekonomi Amerika Serikat (AS) melambat ke 0,9% QtQ di kuartal III-2018, dari kuartal sebelumnya sebesar 1%. Senasib dengan Negeri Paman Sam, ekonomi China juga melambat dari 1,7% ke 1,6%.
Adapun perekonomian Uni Eropa di kuartal lalu juga melambat ke 0,3% QtQ, dari kuartal sebelumnya sebesar 0,5%.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Meksiko dan Afrika Selatan mampu rebound, masing-masing sebesar 0,8% QtQ dan 0,6% QtQ di kuartal III-2018. Padahal, kedua negara tersebut sama-sama mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 0,1% di kuartal II-2018.
Naiknya pertumbuhan ekonomi di kuartal lalu juga dialami Brasil (0,8% QtQ vs 0,2% di kuartal sebelumnya), Inggris Raya (0,6% QtQ vs 0,4% di kuartal sebelumnya), dan Prancis (0,4% QtQ vs 0,2% di kuartal sebelumnya).
Lantas bagaimana Indonesia? Pertumbuhan ekonomi RI cenderung tidak mengalami perubahan di kuartal III-2018, atau stabil di level 1,3%. Hal yang sama juga terjadi di Korea Selatan, di mana ekonominya berekspansi di kisaran 0,6% di kuartal III-2018, sama dengan capaian di kuartal sebelumnya.
Secara tahunan (year-on-year/YoY), perekonomian negara-negara G20 melambat ke 3,6% di kuartal III-2018, dari capaian 3,8% di kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan tertinggi di kuartal lalu dibukukan oleh India, yakni mencapai 7,2% YoY (meski melambat dari 7,8% di kuartal II-2018). Sementara itu, pertumbuhan terendah dicatatkan oleh Jepang, yaitu sebesar 0,1% YoY (melambat dari capaian 1,4% di kuartal II-2018).
Indonesia sendiri membukukan pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di negara-negara G20 (di bawah India dan China), yakni mencapai 5,2% YoY di kuartal III-2018. Capaian ini juga cenderung tidak berubah dari ekspansi di kuartal II-2018.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(RHG/prm) Next Article Kabar Baik Nih! Ekonomi Bisa Normal Lagi di Akhir 2021
Sebanyak 4 negara malah mengalami kontraksi ekonomi di kuartal lalu. Kontraksi terbesar dialami Turki (minus 1,1% QtQ), didorong depresiasi mata uang Lira Turki yang signifikan pada bulan Agustus.
Tiga negara lainnya yang mengalami pertumbuhan ekonomi minus di kuartal III-2018 adalah Jepang (-0,6% QtQ vs 0,7% di kuartal sebelumnya), Jerman (-0,2% QtQ vs 0,5% di kuartal sebelumnya), dan Italia (-0,1% QtQ vs 0,2% di kuartal sebelumnya).
Dua negara yang sedang terlibat dalam perang dagang juga tidak lepas dari perlambatan ekonomi di kuartal lalu. Ekonomi Amerika Serikat (AS) melambat ke 0,9% QtQ di kuartal III-2018, dari kuartal sebelumnya sebesar 1%. Senasib dengan Negeri Paman Sam, ekonomi China juga melambat dari 1,7% ke 1,6%.
Adapun perekonomian Uni Eropa di kuartal lalu juga melambat ke 0,3% QtQ, dari kuartal sebelumnya sebesar 0,5%.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Meksiko dan Afrika Selatan mampu rebound, masing-masing sebesar 0,8% QtQ dan 0,6% QtQ di kuartal III-2018. Padahal, kedua negara tersebut sama-sama mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus 0,1% di kuartal II-2018.
Naiknya pertumbuhan ekonomi di kuartal lalu juga dialami Brasil (0,8% QtQ vs 0,2% di kuartal sebelumnya), Inggris Raya (0,6% QtQ vs 0,4% di kuartal sebelumnya), dan Prancis (0,4% QtQ vs 0,2% di kuartal sebelumnya).
Lantas bagaimana Indonesia? Pertumbuhan ekonomi RI cenderung tidak mengalami perubahan di kuartal III-2018, atau stabil di level 1,3%. Hal yang sama juga terjadi di Korea Selatan, di mana ekonominya berekspansi di kisaran 0,6% di kuartal III-2018, sama dengan capaian di kuartal sebelumnya.
Secara tahunan (year-on-year/YoY), perekonomian negara-negara G20 melambat ke 3,6% di kuartal III-2018, dari capaian 3,8% di kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan tertinggi di kuartal lalu dibukukan oleh India, yakni mencapai 7,2% YoY (meski melambat dari 7,8% di kuartal II-2018). Sementara itu, pertumbuhan terendah dicatatkan oleh Jepang, yaitu sebesar 0,1% YoY (melambat dari capaian 1,4% di kuartal II-2018).
Indonesia sendiri membukukan pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di negara-negara G20 (di bawah India dan China), yakni mencapai 5,2% YoY di kuartal III-2018. Capaian ini juga cenderung tidak berubah dari ekspansi di kuartal II-2018.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(RHG/prm) Next Article Kabar Baik Nih! Ekonomi Bisa Normal Lagi di Akhir 2021
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular