
Karena Proyek Pemerintah, Fitch Turunkan Outlook WIKA
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
10 December 2018 17:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings merevisi outlook peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dari stable menjadi negatif. Namun, Fitch tetap menegaskan peringkat utang perseroan di BB.
Outlook tersebut menggambarkan risiko profil keuangan WIKA yang akan melemah akibat investasi lebih lanjut ke dalam berbagai proyek pemerintah. Net EBITDA perusahaan dapat meningkat hingga ke atas 2 kali, level di mana lembaga itu mempertimbangkan untuk memberikan peringkat negatif.
"Namun, tekanan terhadap profil keuangan dalam jangka waktu menengah hingga panjang dapat berkurang dengan cara meningkatkan aliran masuk kas, didorong oleh pertumbuhan perolehan kontrak yang kuat, yang bersumber dari kuatnya posisi pasar WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi milik negara terbesar di Indonesia," tulis Fitch dalam pernyataan yang diterima CNBC Indonesia, Senin (10/12/2018).
Lembaga pemeringkat ini memperkirakan leverage WIKA akan naik hingga di atas 2 kali di 2020, utamanya akibat rencana perusahaan untuk berinvestasi di berbagai proyek infrastruktur besar dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini dilakukan sejalan dengan fokus pemerintah untuk mengutamakan pembangunan infrastruktur.
Fitch memperkirakan aliran investasi keluar WIKA akan mencapai Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun di 2018-2019 yang akan menekan keuangan perusahaan.
"Namun, investasi ini bersifat tidak mengikat dan perubahan pemerintahan setelah pemilu tahun depan dapat mengalihkan fokus pemerintah dari infrastruktur, yang dapat berdampak pada capex WIKA dalam jangka menengah," tulisnya.
Fitch memperkirakan WIKA akan membukukan nilai kontrak baru hingga Rp 45 triliun tahun ini, lebih rendah dibandingkan perkiraan perusahaan Rp 58 triliun, karena adanya risiko penundaan tender beberapa proyek besar pemerintah.
(hps) Next Article Fitch Sebut Kinerja WIKA Kurang Memuaskan, Harga Saham Landai
Outlook tersebut menggambarkan risiko profil keuangan WIKA yang akan melemah akibat investasi lebih lanjut ke dalam berbagai proyek pemerintah. Net EBITDA perusahaan dapat meningkat hingga ke atas 2 kali, level di mana lembaga itu mempertimbangkan untuk memberikan peringkat negatif.
"Namun, tekanan terhadap profil keuangan dalam jangka waktu menengah hingga panjang dapat berkurang dengan cara meningkatkan aliran masuk kas, didorong oleh pertumbuhan perolehan kontrak yang kuat, yang bersumber dari kuatnya posisi pasar WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi milik negara terbesar di Indonesia," tulis Fitch dalam pernyataan yang diterima CNBC Indonesia, Senin (10/12/2018).
Fitch memperkirakan aliran investasi keluar WIKA akan mencapai Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun di 2018-2019 yang akan menekan keuangan perusahaan.
"Namun, investasi ini bersifat tidak mengikat dan perubahan pemerintahan setelah pemilu tahun depan dapat mengalihkan fokus pemerintah dari infrastruktur, yang dapat berdampak pada capex WIKA dalam jangka menengah," tulisnya.
Fitch memperkirakan WIKA akan membukukan nilai kontrak baru hingga Rp 45 triliun tahun ini, lebih rendah dibandingkan perkiraan perusahaan Rp 58 triliun, karena adanya risiko penundaan tender beberapa proyek besar pemerintah.
(hps) Next Article Fitch Sebut Kinerja WIKA Kurang Memuaskan, Harga Saham Landai
Most Popular