
Harga CPO Hancur Lebur, Begini Harga Saham Produsennya
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 November 2018 16:06

Dari sisi penjualan, keempat emiten kecuali LSIP membukukan pertumbuhan pada 9 bulan pertama tahun ini. Penjualan AALI tumbuh 10,2% YoY, SSMS meroket 24,9% YoY, SMAR naik 7,5% YoY, sementara LSIP anjlok 19,6% YoY.
Namun dari sisi laba bersih yang seringkali lebih penting bagi investor, semuanya justru kompak membukukan penurunan, bahkan penurunannya sangat dalam. Laba bersih AALI turun 18,2% YoY selama 9 bulan pertama tahun ini, SSMS anjlok 42,6% YoY, SMAR jeblok 98% YoY, dan LSIP terpangkas 39,8% YoY.
Seiring degan koreksi harga yang sudah sagat dalam, sebuah pertanyaan lantas muncul: haruskah investor memborong saham-saham emiten CPO pada tahun ini
Sepanjang bulan ini, nampaknya saham-saham emiten CPO masih patut dihindari. Secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir (2013-2017), indeks sektor agrikultur hanya memberikan imbal hasil sebesar 0,7% secara bulanan pada bulan November.
Bulan Desember lah yang terbukti menjadi bulan yang manis bagi saham-saham emiten CPO. Secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir, indeks sektor agrikultur memberikan imbal hasil sebesar 3,6% secara bulanan pada bulan Desember.
Dalam 5 tahun terakhir, hanya sekali indeks sektor agrikultur memberikan imbal negatif secara bulanan pada penghujung tahun, yakni pada tahun 2017 (-4,54%).
Jika harga CPO bisa merangkak naik atau setidaknya stagnan saja pada bulan Desember, ada peluang saham-saham emiten CPO akan membukukan kenaikan harga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy)
Namun dari sisi laba bersih yang seringkali lebih penting bagi investor, semuanya justru kompak membukukan penurunan, bahkan penurunannya sangat dalam. Laba bersih AALI turun 18,2% YoY selama 9 bulan pertama tahun ini, SSMS anjlok 42,6% YoY, SMAR jeblok 98% YoY, dan LSIP terpangkas 39,8% YoY.
Seiring degan koreksi harga yang sudah sagat dalam, sebuah pertanyaan lantas muncul: haruskah investor memborong saham-saham emiten CPO pada tahun ini
Bulan Desember lah yang terbukti menjadi bulan yang manis bagi saham-saham emiten CPO. Secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir, indeks sektor agrikultur memberikan imbal hasil sebesar 3,6% secara bulanan pada bulan Desember.
Dalam 5 tahun terakhir, hanya sekali indeks sektor agrikultur memberikan imbal negatif secara bulanan pada penghujung tahun, yakni pada tahun 2017 (-4,54%).
Jika harga CPO bisa merangkak naik atau setidaknya stagnan saja pada bulan Desember, ada peluang saham-saham emiten CPO akan membukukan kenaikan harga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation


Petaka Mengerikan Hantam Negara Eropa, Hewan Ternak Jadi Korban

Dokter Ahli Ungkap Kebiasaan Pagi yang Merusak Jantung

Angkat Artis Jadi Komisaris, Emiten Ini Juga Masuk Proyek MBG Prabowo

Potret Taiwan Shutdown, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

RI Bakal Punya BBM 'Baru' Tahun Depan, Ini Nama Produknya

Melawan Dunia: Harga Emas Antam Logam Mulia Sudah Ambruk Rp 42.000

Tanda WhatsApp Disadap dari Jarak Jauh Mudah Dikenali, Jangan Abaikan!

Cara Dapat Diskon PLN HUT ke-80 RI Lewat Aplikasi di HP
Most Popular