
Saham Kelapa Sawit Kebakaran!
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
14 November 2018 13:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mayoritas berada di zona merah. Penurunan harga CPO jadi pemicu penurunan harga saham-saham tersebut.
Saham PT London Sumatra Plantation Tbk (LSIP) tercatat turun 4,91% ke level Rp 1065/saham. Volume perdagangan saham LSIP mencapai 12 juta senilai Rp 13 miliar.
Lalu saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terkoreksi 2,13% ke level Rp 10.350/saham. Volume perdagangan saham 556 ribu saham senilai Rp 6 miliar.
Saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 2,51% ke level Rp 1.165/saham. Di mana volume perdagangan tercatat mencapai 32,72 juta saham senilai Rp 28,58 miliar.
Lalu saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) turun 0,63% menjadi Rp 159/saham. Volume 4 juta saham senilai Rp 781 juta.
Harga CPO untuk kontrak Januari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia anjlok 1,44% ke MYR 1.978/ton pada perdagangan hari ini Rabu (14/11/2018), hingga pukul 11.30 WIB, atau akhir perdagangan sesi 1.
Dengan pergerakan itu, harga komoditas unggulan agrikultur Malaysia dan Indonesia ini sudah melemah sepanjang 7 hari beruntun, sekaligus jatuh ke bawah level psikologis MYR 2.000/ton untuk pertama kalinya sejak awal September 2015.
Pelemahan harga CPO masih didorong oleh peningkatan stok minyak kelapa sawit, sekaligus jatuhnya harga minyak mentah dunia.
(hps/wed) Next Article 4 Saham Produsen CPO Bergerak Liar, Saat Harga Turun
Saham PT London Sumatra Plantation Tbk (LSIP) tercatat turun 4,91% ke level Rp 1065/saham. Volume perdagangan saham LSIP mencapai 12 juta senilai Rp 13 miliar.
Lalu saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terkoreksi 2,13% ke level Rp 10.350/saham. Volume perdagangan saham 556 ribu saham senilai Rp 6 miliar.
Saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 2,51% ke level Rp 1.165/saham. Di mana volume perdagangan tercatat mencapai 32,72 juta saham senilai Rp 28,58 miliar.
Harga CPO untuk kontrak Januari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia anjlok 1,44% ke MYR 1.978/ton pada perdagangan hari ini Rabu (14/11/2018), hingga pukul 11.30 WIB, atau akhir perdagangan sesi 1.
Dengan pergerakan itu, harga komoditas unggulan agrikultur Malaysia dan Indonesia ini sudah melemah sepanjang 7 hari beruntun, sekaligus jatuh ke bawah level psikologis MYR 2.000/ton untuk pertama kalinya sejak awal September 2015.
Pelemahan harga CPO masih didorong oleh peningkatan stok minyak kelapa sawit, sekaligus jatuhnya harga minyak mentah dunia.
(hps/wed) Next Article 4 Saham Produsen CPO Bergerak Liar, Saat Harga Turun
Most Popular