
Waspada! Indikasi IHSG Akan Anjlok Sudah Mulai Terlihat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 November 2018 10:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat 0,27%, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru terpangkas seiring berjalannya waktu. Pada pukul 09:45 WIB, penguatan IHSG tersisa sebesar 0,03% ke level 6.014,29. Bahkan, IHSG sempat terhempas ke zona merah dengan melemah tipis 0,03% ke level 6.010,27.
Padahal di sisi lain, bursa saham utama kawasan Asia justru kian perkasa. Indeks Shanghai misalnya, kini menguat sebesar 0,42%, setelah sebelumnya dibuka naik tipis 0,1%. Sementara itu, indeks Kospi saat ini diperdagangkan menguat 0,3%, lebih besar daripada posisi pada saat pembukaan yakni 0,18%.
Ada indikasi, sebuah kenangan pahit yang dulu terjadi kepada IHSG akan terulang. Kali terakhir ditutup di atas level psikologis 6.000 (31 Agustus 2018), IHSG anjlok 5,57% hanya dalam waktu 3 hari, dari level 6.018,46 menjadi 5.683,5.
Ada 2 alasan kuat yang bisa membuat kejadian serupa terulang pada pekan ini. Pertama, terkait dengan makna dari level psikologis itu sendiri. Level psikologis merupakan sebuah angka bulat yang biasanya dijadikan patokan bagi investor dalam meletakkan order beli maupun jual.
Semakin bulat sebuah level harga/indeks, maka akan semakin banyak dijadikan acuan. Sebagai contoh, level 6.000 akan lebih menarik jika dibandingkan dengan level 5.900.
Lantaran banyak dijadikan patokan oleh investor, volatilitas di sekitar level psikologis biasanya tinggi. Oleh karena itu, menjadi wajar jika IHSG melemah signifikan pada pekan ini lantaran akan ada banyak investor yang memasang order jual atas saham-saham yang dimilikinya.
Berbicara mengenai order jual, kita bisa masuk ke alasan kedua. Sepanjang minggu lalu, IHSG membukukan imbal hasil sebesar 2,35%. Ini artinya, ruang bagi investor untuk melakukan aksi jual dan merealisasikan keuntungan yang sudah didapatkan menjadi terbuka lebar.
Lesunya laju IHSG kala bursa saham utama kawasan Asia kian perkasa memberikan indikasi awal bahwa kita akan melihat koreksi secara besar-besaran pada pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah
Padahal di sisi lain, bursa saham utama kawasan Asia justru kian perkasa. Indeks Shanghai misalnya, kini menguat sebesar 0,42%, setelah sebelumnya dibuka naik tipis 0,1%. Sementara itu, indeks Kospi saat ini diperdagangkan menguat 0,3%, lebih besar daripada posisi pada saat pembukaan yakni 0,18%.
Semakin bulat sebuah level harga/indeks, maka akan semakin banyak dijadikan acuan. Sebagai contoh, level 6.000 akan lebih menarik jika dibandingkan dengan level 5.900.
Lantaran banyak dijadikan patokan oleh investor, volatilitas di sekitar level psikologis biasanya tinggi. Oleh karena itu, menjadi wajar jika IHSG melemah signifikan pada pekan ini lantaran akan ada banyak investor yang memasang order jual atas saham-saham yang dimilikinya.
Berbicara mengenai order jual, kita bisa masuk ke alasan kedua. Sepanjang minggu lalu, IHSG membukukan imbal hasil sebesar 2,35%. Ini artinya, ruang bagi investor untuk melakukan aksi jual dan merealisasikan keuntungan yang sudah didapatkan menjadi terbuka lebar.
Lesunya laju IHSG kala bursa saham utama kawasan Asia kian perkasa memberikan indikasi awal bahwa kita akan melihat koreksi secara besar-besaran pada pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Dibuka Naik Tipis, IHSG Langsung Putar Balik ke Zona Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular