
Internasional
Terbesar di Dunia, Nilai IPO Unit Telko Softbank Rp 310,8 T!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 November 2018 18:07

Tokyo, CNBC Indonesia - SoftBank Group Corp telah mendapatkan persetujuan penawaran umum perdana saham (IPO), Senin (12/11/2018), senilai 2,4 triliun yen (Rp 310,8 triliun) untuk unit bisnis telekomunikasi dalam negerinya. Langkah ini adalah bagian dari transformasi grup ini menjadi investor global besar di bidang teknologi.
Unit ini akan dicatatkan di bursa saham pada 19 Desember, menurut pengarsipan Kementerian Keuangan, dilansir dari Reuters.
IPO itu akan menandai transformasi induk dari penyedia jaringan telepon seluler, yang berhasil menantang duopoli petahana Jepang, menjadi salah satu investor teknologi terbesar di dunia di bawah pimpinan CEO Masayoshi Son.
Penawaran ini akan memberikan grup itu lebih banyak dana yang dapat digunakan untuk investasi teknologi global. Investasi SoftBank sejauh ini beragam, seperti startup game kecil, perusahaan kendaraan online seperti Uber Technologies Inc, dan raksasa e-commerce Alibaba Group Holding Ltd.
Penjualan saham 1,6 miliar milik unitnya, SoftBank Corp, dengan harga tentatif masing-masing 1.500 yen, diperkirakan berhasil menarik dana 2,4 triliun yen. Unit ini akan memiliki nilai pasar 7,18 triliun yen saat IPO.
Selain itu, hampir 160 juta saham senilai 240,6 miliar yen akan ditawarkan jika permintaannya kuat. Dalam hal ini, totalnya akan mendekati US$25 miliar saham yang dijual Alibaba pada tahun 2014 dalam IPO terbesar yang pernah ada.
Induk perusahaannya akan mempertahankan sekitar dua pertiga saham.
Harga IPO akhir akan ditentukan pada 10 Desember.
Penawaran besar ini terjadi pada saat investor mulai mempertanyakan prospek perusahaan telekomunikasi Jepang itu.
IPO awalnya diharapkan akan menarik para investor yang mencari stabilitas, tetapi pemerintah baru-baru ini meminta operator untuk menurunkan biaya sambil mendukung lebih banyak kompetisi nirkabel. Kebijakan ini mengejutkan industri.
Namun, nama merek SoftBank masih cenderung menarik investor ritel yang tumbuh menggunakan layanan telepon dan internet SoftBank. Banyak yang masih melihat CEO Son sebagai visioner teknologi yang menantang saingannya NTT DoCoMo Inc dan KDDI Corp dan membawa iPhone milik Apple ke Jepang.
"Saya pikir sejumlah uang yang cukup besar akan tertarik pada yang satu ini," kata Tetsutaro Abe, analis riset ekuitas di Aizawa Securities. "Ini adalah perusahaan seluler sehingga arus kasnya stabil. Jika Anda berpikir tentang imbal hasil dan imbal balik pemegang saham di masa mendatang, itu adalah investasi yang jauh lebih menarik daripada obligasi pemerintah," jelasnya.
Nomura, Mizuho, Deutsche Bank, Goldman Sachs, JP Morgan dan SMBC Nikko adalah koordinator global gabungan untuk IPO tersebut.
(prm) Next Article Cetak Rekor, Nilai IPO SoftBank Capai Rp 342 T
Unit ini akan dicatatkan di bursa saham pada 19 Desember, menurut pengarsipan Kementerian Keuangan, dilansir dari Reuters.
IPO itu akan menandai transformasi induk dari penyedia jaringan telepon seluler, yang berhasil menantang duopoli petahana Jepang, menjadi salah satu investor teknologi terbesar di dunia di bawah pimpinan CEO Masayoshi Son.
Penjualan saham 1,6 miliar milik unitnya, SoftBank Corp, dengan harga tentatif masing-masing 1.500 yen, diperkirakan berhasil menarik dana 2,4 triliun yen. Unit ini akan memiliki nilai pasar 7,18 triliun yen saat IPO.
Selain itu, hampir 160 juta saham senilai 240,6 miliar yen akan ditawarkan jika permintaannya kuat. Dalam hal ini, totalnya akan mendekati US$25 miliar saham yang dijual Alibaba pada tahun 2014 dalam IPO terbesar yang pernah ada.
![]() |
Harga IPO akhir akan ditentukan pada 10 Desember.
Penawaran besar ini terjadi pada saat investor mulai mempertanyakan prospek perusahaan telekomunikasi Jepang itu.
IPO awalnya diharapkan akan menarik para investor yang mencari stabilitas, tetapi pemerintah baru-baru ini meminta operator untuk menurunkan biaya sambil mendukung lebih banyak kompetisi nirkabel. Kebijakan ini mengejutkan industri.
![]() CEO SoftBank Masayoshi Son |
"Saya pikir sejumlah uang yang cukup besar akan tertarik pada yang satu ini," kata Tetsutaro Abe, analis riset ekuitas di Aizawa Securities. "Ini adalah perusahaan seluler sehingga arus kasnya stabil. Jika Anda berpikir tentang imbal hasil dan imbal balik pemegang saham di masa mendatang, itu adalah investasi yang jauh lebih menarik daripada obligasi pemerintah," jelasnya.
Nomura, Mizuho, Deutsche Bank, Goldman Sachs, JP Morgan dan SMBC Nikko adalah koordinator global gabungan untuk IPO tersebut.
(prm) Next Article Cetak Rekor, Nilai IPO SoftBank Capai Rp 342 T
Most Popular