
Dihajar Pekan Lalu, Saham Sampoerna & Unilever Bergerak Liar
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 November 2018 09:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham berkapitalisasi besar dari sektor barang konsumsi, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai kembali bergeliat setelah sempat tertekan akhir pekan lalu. Investor tampaknya mulai rasional dengan mempertimbangkan aspek fundamental dari kedua saham tersebut.
Saham HMSP pada 10 menit pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia tercatat menguat 1,18% ke level Rp 3.460/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 17,74 juta saham senilai Rp 61,1 miliar, dimana investor asing tercatat melakukan net buy Rp 18,22 miliar.
Lalu saham UNVR pada waktu yang sama tercatat naik 0,68% ke level Rp 40.600/saham. Volume perdagangan mencapai 363 ribu saham senilai Rp 14,76 miliar, dan investor asing borong saham UNVR senilai Rp 1,72 miliar.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, harg saham HMSP turun 10,29% dan saham UNVR turun 4,67% karena rencana Bursa Efek Indonesia mengubah perhitungan bobot indeks LQ45 dan IDX30 yang memicu pemodal melepas saham HMSP dan UNVR.
Pasalnya bobot kedua saham tersebut akan berkurang setelah bursa mengubah basis perhitungan menjadi rasio free float terhadap kapitalisasi pasar. Dimana saham-saham dengan saham free float yang besar akan memiliki bobot yang lebih besar terhadap indeks LQ45 dan IDX30.
Dua saham ini tercatat memiliki bobot terbesar dalam dua indeks tersebut. HMSP memiliki bobot 11,12% dalam indeks IDX30. Nantinya, bobot HMSP akan anjlok menjadi hanya 2,36%. Sementara itu, UNVR memiliki bobot sebesar 8,45% dalam indeks IDX30. Nantinya, bobot UNVR akan anjlok menjadi hanya 3,43%.
Analis menyebutkan bahwa penambahan kriteria penghitungan bobot dalam indeks ini ditujukan untuk memberikan keadilan dalam perdagangan saham-saham emiten di pasar modal. Karena selama ini pergerakan indeks didorong oleh pergerakan saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar saja.
(hps/roy) Next Article GGRM Lebih Murah Dibanding HMSP, UNVR dan ICBP
Saham HMSP pada 10 menit pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia tercatat menguat 1,18% ke level Rp 3.460/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 17,74 juta saham senilai Rp 61,1 miliar, dimana investor asing tercatat melakukan net buy Rp 18,22 miliar.
Lalu saham UNVR pada waktu yang sama tercatat naik 0,68% ke level Rp 40.600/saham. Volume perdagangan mencapai 363 ribu saham senilai Rp 14,76 miliar, dan investor asing borong saham UNVR senilai Rp 1,72 miliar.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, harg saham HMSP turun 10,29% dan saham UNVR turun 4,67% karena rencana Bursa Efek Indonesia mengubah perhitungan bobot indeks LQ45 dan IDX30 yang memicu pemodal melepas saham HMSP dan UNVR.
Dua saham ini tercatat memiliki bobot terbesar dalam dua indeks tersebut. HMSP memiliki bobot 11,12% dalam indeks IDX30. Nantinya, bobot HMSP akan anjlok menjadi hanya 2,36%. Sementara itu, UNVR memiliki bobot sebesar 8,45% dalam indeks IDX30. Nantinya, bobot UNVR akan anjlok menjadi hanya 3,43%.
Analis menyebutkan bahwa penambahan kriteria penghitungan bobot dalam indeks ini ditujukan untuk memberikan keadilan dalam perdagangan saham-saham emiten di pasar modal. Karena selama ini pergerakan indeks didorong oleh pergerakan saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar saja.
(hps/roy) Next Article GGRM Lebih Murah Dibanding HMSP, UNVR dan ICBP
Most Popular