Alamak! Trio Saham HMSP-UNVR-ASII Kembali Bonyok

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
24 March 2021 13:25
Doc.Lapkeu HMSP
Foto: Doc.Lapkeu HMSP

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham tiga emiten big cap atau saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun ambles pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu (24/3/2021). Penurunan ketiga saham tersebut dibayangi aksi jual bersih oleh asing.

Ketiga saham tersebut, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra Internasional (ASII) dan Unilever Indonesia (UNVR).

Mengacu data BEI, berikut gerak ketiga saham tersebut pada sesi I siang ini:

  1. HM Sampoerna (HMSP), saham -2,11%, ke Rp 1.395, transaksi Rp 54 M, net sell asing Rp 2,09 M

  2. Unilever Indonesia (UNVR), -1,85%, ke Rp 6.625, transaksi Rp 27 M, net sell asing Rp 13,01 M

  3. Astra International (ASII), -0,90%, ke Rp 5.525, transaksi Rp 67 M, net sell asing Rp 18,61 M

Saham emiten rokok HMSP tercatat yang paling anjlok di antara dua saham lainnya, yakni 2,11% ke Rp 1.395/saham. Nilai transaksi saham produsen kretek Dji Sam Soe ini sebesar Rp 54 miliar.

Dengan demikian, seusai data BEI, sudah 3 hari saham anak usaha Philip Morris Indonesia ini berkubang di zona merah.

Asing juga tercatat keluar dari HMSP dengan catatan jual bersih Rp 2,09 miliar.

Dalam sepekan, saham perusahaan yang berdiri pada 1913 ini terkoreksi 1,76%, sementara dalam sebulan naik 2,20%. Adapun secara year to date (YTD) anjlok 26,77%.

Sebelumnya, pada Rabu (23/3), dalam laporan keuangan yang diterbitkan di website BEI, manajemen HMSP melaporkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 8,58 triliun.

Nilai tersebut turun sebesar 37,95% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 13,72 triliun. Penurunan laba bersih menyebabkan laba per saham dasar perseroan turun menjadi Rp 74 per saham dari sebelumnya Rp 118 per saham.

Penyebab penurunan laba bersih tersebut adalah menurunnya penjualan bersih HMSP sebesar 13,2% menjadi Rp 92,42 triliun dari sebelumnya Rp 106,55 triliun.

Menurut catatan atas laporan keuangan perusahaan, dampak negatif ekonomi akibat dari Covid-19 dan adanya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dari pemerintah telah menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan perubahan prioritas belanja konsumen.

"...[Sehingga] juga berdampak pada penurunan volume industri rokok dan perubahan preferensi konsumen rokok ke produk-produk yang lebih terjangkau harganya di Indonesia," jelas manajemen HMSP.

Saham produsen bahan konsumer raksasa UNVR juga merosot 1,85% ke Rp 6.625/saham. Pelemahan ini diwarnai aksi jual bersih asing sebesar Rp 13,01 miliar.

Adapun dalam sepekan saham produsen brand sampo Clear ini menguat 2,32%, sementara dalam sebulan masih memerah 3,28%. Selanjutnya, secara YTD, saham UNVR sudah terkoreksi 8,30%.

Di tempat ketiga, saham emiten 'raja otomotif' ASII tercatat turun 0,90% ke Rp 5.525/saham dengan nilai transaksi sebesar 67 miliar.

Sama seperti kedua saham di atas, asing juga ramai-ramai melego saham perusahaan yang juga bergerak di bidang tambang dan agribisnis ini sebesar Rp 18,61 miliar.

Dalam sepekan saham ASII sudah terkoreksi 0,90%. Sementara, dalam sebulan saham perusahaan yang berdiri pada 1957 ini sudah merosot 3,49% dan secara YTD anjlok 9,43%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Emiten Ini Ikhlas Bagi Dividen Interim ke Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular