Astaga! Trio Saham Big Cap HMSP-ASII-UNVR Ambruk, Ada Apa?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
22 March 2021 14:07
Kolase/ HM Sampoerna vs Gudang garam/Aristya Rahadian
Foto: Kolase/ HM Sampoerna vs Gudang garam

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada setidaknya tiga saham emiten big cap atau saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun yang anjlok sejak sesi I perdagangan hari ini, Senin (22/3/2021). Pelemahan ketiganya berlanjut pada sesi II siang ini, pukul 13.43 WIB.

Ketiga saham tersebut, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra Internasional (ASII) dan Unilever Indonesia (UNVR).

Pada penutupan sesi I saham emiten rokok HMSP ambles 2,61% ke Rp 1.495/saham dengan nilai transaksi Rp 97 miliar.

Pada sesi II, pukul 13.43 WIB, saham emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) Rp 173,31 triliun ini semakin jatuh 2,93% ke posisi Rp 1.490/saham pada siang ini. Asing ramai-ramai mencatatkan jual bersih sebesar Rp 7,33 miliar.

Kendati demikian, saham ini masih mencatatkan kenaikan 3,83% selama sepekan dan 8,76% dalam sebulan.

Sementara, merujuk pada laporan keuangan terakhir HMSP pada kuartal III 2020, emiten yang melantai di bursa pada Agustus 1990 ini mencatatkan laba bersih mencapai Rp 6,91 triliun, ambles 32,25% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,20 triliun.

Koreksi laba tersebut terjadi seiring dengan pendapatan yang juga menurun di periode Januari hingga September itu. Pendapatan produsen rokok Sampoerna Mild ini turun 12,55% menjadi Rp 67,78 triliun dari periode yang sama tahun 2019 Rp 77,51 triliun.

Sementara itu, sang induk, Philip Morris International (PMI) Inc., juga melaporkan penurunan pendapatan di 2020 di tengah pandemi Covid-19. Volume penjualan rokok HMSP pun ikut terpengaruh pada tahun lalu.

Mengacu siaran persnya, PMI mencatatkan pendapatan bersih turun 3,7% menjadi US$ 28,69 miliar atau setara dengan Rp 402 triliun (kurs Rp 14.000/US$) pada 2020 dari 2019 yakni US$ 29,81 miliar.

Adapun laba operasi turun 0,5% menjadi US$ 11,69 miliar atau setara Rp 164 triliun dari tahun sebelumnya US$ 11,76 miliar. Volume penjualan rokok PMI di Indonesia juga anjlok sebesar 19,3% menjadi 79,5 miliar batang rokok dari 98,5 miliar batang rokok pada 2019.

Dengan demikian, pangsa pasar (market share) HMSP turun 3,4% menjadi 28,8% dari sebelumnya 32,2%.

Saham kedua, ASII merosot 2,16% ke Rp 5.650/saham sepanjang sesi I. Saham 'sang raja otomotif' ini masih melemah di level Rp 5.650/saham pada siang ini. Investor asing tercatat melego saham ASII siang ini sebesar Rp 65,44 miliar.

Dalam seminggu, saham dengan market cap Rp 229,74 triliun ini naik 2,26%, sementara dalam sebulan ambles 2,60%.

Sebelumnya, pada 26 Februari 2021, ASII melaporkan laba bersih perseroan yang drop 26% menjadi Rp 16,16 triliun pada 2020, dibandingkan 2019 yang tercatat sebesar Rp 21,71 triliun.

Laba bersih di atas dihitung setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar Rp 5,88 triliun. Dengan demikian, tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan saham tersebut, laba bersih Grup Astra terjun sebesar 53% menjadi Rp 10,3 triliun

Penurunan laba bersih Astra disebabkan karena penurunan pendapatan bersih sebesar 26% menjadi Rp 175,05 triliun dari Rp 237,17 triliun pada periode waktu yang sama.

Selanjutnya, saham emiten ritel raksasa, UNVR, juga menyusut 0,74% ke Rp 6.700 sepanjang sesi I. Posisi tersebut tidak berubah sampai pukul 13.43 WIB. Tercatat, aksi borong oleh asing senilai Rp 1,75 miliar tidak mampu mendorong saham produsen berbagai produk perawatan diri ini ke zona hijau.

Sebelumnya, emiten dengan market cap Rp 255,61 triliun ini melaporkan laba bersih 2020 tercatat turun 3,11% menjadi Rp 7,16 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 7,39 triliun. Penurunan laba bersih ini seiring dengan kenaikan tipis pendapatan saat pandemi Covid-19.

Total penjualan bersih UNVR di 2020 mencapai Rp 42,97 triliun, naik 0,12% dari 2019 yakni Rp 42,92 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh Gusti! Kok Trio Saham Big Cap ASII-UNVR-HMSP Drop Terus?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular