
Internasional
Perang Dagang, IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Eropa
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 November 2018 12:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Prospek pertumbuhan ekonomi Eropa dihantui risiko eksternal yang lebih bergejolak akibat ketegangan perdagangan dan kondisi pasar keuangan yang lebih ketat, menurut proyeksi regional terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF).
IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan Eropa di tahun 2018 dan 2019 dan mengatakan pada hari Kamis (8/11/2018) bahwa "lingkungan eksternal telah menjadi kurang mendukung dan diperkirakan akan melunak pada tahun 2019 karena melambatnya permintaan global, ketegangan perdagangan, dan kenaikan harga energi."
"Kondisi keuangan yang lebih ketat di negara-negara berkembang dan siklus bisnis yang jatuh tempo juga membebani aktivitas."
Dengan demikian, pertumbuhan Benua Biru diproyeksikan menjadi moderat dari 2,8% pada 2017 menjadi 2,3% pada 2018 dan 1,9% pada 2019, kata IMF, dilansir dari CNBC International.
Pertumbuhan diperkirakan akan tetap di atas proyeksi bagi sebagian besar negara di kawasan ini didorong oleh permintaan domestik yang telah didukung oleh kenaikan tingkat pekerjaan dan upah.
Perkiraan terbaru ini adalah penurunan peringkat dari outlook regional terakhir IMF untuk Eropa yang dikeluarkan di Mei, di mana diperkirakan "pertumbuhan akan tetap kuat," mencapai 2,6% pada 2018 dan 2,2% pada 2019.
Gejolak eksternal
Sejak perkiraan lebih bullish yang dikeluarkan pada bulan Mei, ketegangan perdagangan antara AS dan China telah meningkat dan pengetatan kondisi keuangan global telah menjadi kekacauan yang parah, belum lagi gejolak politik di Eropa, lambatnya kemajuan pada reformasi struktural, dan negosiasi Brexit yang sedang berlangsung.
"Dalam jangka pendek, meningkatnya ketegangan perdagangan dan pengetatan tajam dalam kondisi keuangan global dapat merusak investasi dan membebani pertumbuhan," IMF melaporkan dalam penelitian terbarunya.
Sementara itu, dalam jangka menengah ada risiko yang berasal dari penyesuaian fiskal yang tertunda dan reformasi struktural, tantangan demografi, peningkatan ketidaksetaraan, dan menurunnya kepercayaan dalam kebijakan arus utama.
Brexit yang juga 'tidak membuahkan kesepakatan' akan mengarah ke hambatan perdagangan dan non-perdagangan yang tinggi antara Inggris dan seluruh Uni Eropa dengan konsekuensi negatif untuk pertumbuhan, menurut IMF. Brexit yang 'tidak-membuahkan kesepakatan' digolongkan sebagai cara negara itu keluar dari UE tanpa kesepakatan perdagangan, dan beralih ke aturan WTO.
Laporan itu muncul setelah Komisi Eropa, juga pada hari Kamis melaporkan bahwa pertumbuhan dapat terhenti di 19 negara yang tergabung dalam zona euro akibat "banyak risiko downside yang saling berhubungan." Ia memperkirakan pertumbuhan 1,9% pada 2019 (seperti IMF) dan 1,7% pada 2020.
Eropa diperkirakan akan melihat pertumbuhan moderat bersama dengan sebagian besar ekonomi utama lainnya. IMF merilis laporan World Economic Outlook pada Oktober di mana lembaga internasional ini memangkas proyeksi pertumbuhan global juga. IMF meramalkan ekonomi global akan tumbuh 3,7% pada 2018 dan 2019 - turun 0,2 poin persentase dari perkiraan sebelumnya.
(prm) Next Article Waspada Peringatan Baru IMF
IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan Eropa di tahun 2018 dan 2019 dan mengatakan pada hari Kamis (8/11/2018) bahwa "lingkungan eksternal telah menjadi kurang mendukung dan diperkirakan akan melunak pada tahun 2019 karena melambatnya permintaan global, ketegangan perdagangan, dan kenaikan harga energi."
"Kondisi keuangan yang lebih ketat di negara-negara berkembang dan siklus bisnis yang jatuh tempo juga membebani aktivitas."
Pertumbuhan diperkirakan akan tetap di atas proyeksi bagi sebagian besar negara di kawasan ini didorong oleh permintaan domestik yang telah didukung oleh kenaikan tingkat pekerjaan dan upah.
Perkiraan terbaru ini adalah penurunan peringkat dari outlook regional terakhir IMF untuk Eropa yang dikeluarkan di Mei, di mana diperkirakan "pertumbuhan akan tetap kuat," mencapai 2,6% pada 2018 dan 2,2% pada 2019.
Gejolak eksternal
Sejak perkiraan lebih bullish yang dikeluarkan pada bulan Mei, ketegangan perdagangan antara AS dan China telah meningkat dan pengetatan kondisi keuangan global telah menjadi kekacauan yang parah, belum lagi gejolak politik di Eropa, lambatnya kemajuan pada reformasi struktural, dan negosiasi Brexit yang sedang berlangsung.
![]() |
Sementara itu, dalam jangka menengah ada risiko yang berasal dari penyesuaian fiskal yang tertunda dan reformasi struktural, tantangan demografi, peningkatan ketidaksetaraan, dan menurunnya kepercayaan dalam kebijakan arus utama.
Brexit yang juga 'tidak membuahkan kesepakatan' akan mengarah ke hambatan perdagangan dan non-perdagangan yang tinggi antara Inggris dan seluruh Uni Eropa dengan konsekuensi negatif untuk pertumbuhan, menurut IMF. Brexit yang 'tidak-membuahkan kesepakatan' digolongkan sebagai cara negara itu keluar dari UE tanpa kesepakatan perdagangan, dan beralih ke aturan WTO.
Laporan itu muncul setelah Komisi Eropa, juga pada hari Kamis melaporkan bahwa pertumbuhan dapat terhenti di 19 negara yang tergabung dalam zona euro akibat "banyak risiko downside yang saling berhubungan." Ia memperkirakan pertumbuhan 1,9% pada 2019 (seperti IMF) dan 1,7% pada 2020.
Eropa diperkirakan akan melihat pertumbuhan moderat bersama dengan sebagian besar ekonomi utama lainnya. IMF merilis laporan World Economic Outlook pada Oktober di mana lembaga internasional ini memangkas proyeksi pertumbuhan global juga. IMF meramalkan ekonomi global akan tumbuh 3,7% pada 2018 dan 2019 - turun 0,2 poin persentase dari perkiraan sebelumnya.
(prm) Next Article Waspada Peringatan Baru IMF
Most Popular