Warga melintasi London Bridge di London, Inggris. Perekonomian Inggris melambat secara signifikan di akhir 2018 akibat ketidakpastian Brexit yang menyeret turun investasi serta menurunnya pertumbuhan ekonomi global. (REUTERS/Paul Hackett)
Laju pertumbuhan ekonominya turun ke 0,2% di kuartal terakhir tahun lalu dari 0,6% di kuartal sebelumnya. Sepanjang 2018, pertumbuhan turun ke level terendah sejak 2012 menjadi 1,4%, dari 1,8% pada 2017. (REUTERS/Phil Noble)
Selain Inggris, China mencatatkan pertumbuhan ekonomi terlemah sejak hampir 30 tahun terakhir. Ekonomi terbesar kedua di dunia itu hanya mampu tumbuh 6,6% tahun lalu. (REUTERS/Stringer)
Lesunya China menular ke negara tetangga, Jepang. Perekonomian Jepang menyusut atau tumbuh negatif hingga 0,6% di kuartal ketiga tahun lalu, lebih dalam dari perkiraan awal, yaitu kontraksi sebesar 0,3%. Padahal, di kuartal sebelumnya Jepang masih mampu tumbuh 0,7%. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Tak cuma Jepang, Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, juga terpukul perang dagang. Ekonomi Jerman tumbuh 1,5% pada tahun 2018, tingkat terlemah dalam lima tahun terakhir. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Italia dilanda resesi setelah ekonominya terkontraksi dalam dua kuartal beruntun. Ekonomi Italia terkontraksi 0,2% di kuartal keempat setelah turun 0,1% pada kuartal ketiga. (REUTERS/Massimo Pinca)
Amerika Serikat (AS) memang masih menunjukkan daya tahannya namun beberapa data ekonomi terakhir terlihat suram. Bulan lalu, Bank Dunia (World Bank) juga memprediksikan perekonomian global akan tumbuh melambat ke 2,9% di tahun ini dibandingkan 3% di 2018. (REUTERS/Carlo Allegri)