Kinerja Kurang Memuaskan, Saham Matahari Melonjak Hampir 10%

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
08 November 2018 17:04
Harga saham perseroan menguat 9,94% atau 470 poin ke level Rp 5.200/saham.
Foto: Detik Foto/ Agung Pambudhy
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,62% atau 36,92 poin ke level 5.976,8. Hampir seluruh sektor mendukung pergerakan IHSG termasuk dari sektor konsumer.

Tercatat saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) bergerak cukup liar pada perdagangan hari ini melanjutkan penguatan yang terjadi kemarin Rabu (7/11/18).

Harga saham perseroan menguat 9,94% atau 470 poin ke level Rp 5.200/saham. Tercatat saham LPPF ditransaksikan sebanyak 6.735 kali dengan volume perdagangan sebanyak 20,74 juta unit saham senilai Rp 105,4 miliar.

Padahal sejak awal tahun harga saham LPPF telah anjlok 48% dan amblas 68,91% selama 3 tahun terakhir.

Kenaikan harga saham ini sebenarnya berbanding terbalik dengan kinerja keuangan terakhir yang dirilis perseroan. Pada kuartal III-2018, laba bersih LPPF turun 0,59% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,49 triliun.

Meskipun pendapatan penjualan tercatat meningkat 3,05% YoY menjadi Rp 7,77 triliun dibandingkan dengan periode yang sama atau kuartal III-2017 senilai Rp 7,54 triliun.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang turun dari level 122 ke level 119 pada beberapa hari yang lalu.

 BI juga mengumumkan data penjualan eceran (retail sales) yang hanya tumbuh 4,8%, lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 6,1%.

Namun, sentimen positif juga pernah diumumkan oleh perseroan yang memiliki kas internal yang cukup untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya 7% atau 204,25 juta unit saham dengan dana maksimal senilai Rp 1,25 triliun.

Selain itu, hingga akhir tahun ini perseroan berencana untuk menambah 3 gerai baru, sehingga jumlah toko Matahari miliknya telah mencapai 156 gerai.

Penambahan gerai baru tersebut masuk dalam anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang berkisar antara Rp 250 miliar hingga Rp 250 miliar pada tahun ini.
 


(roy) Next Article Saham LPPF Terus Turun, Ini Analisa Broker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular