
Beli Saham Apple saat IPO, Sekarang Cuannya 500%
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
08 November 2018 13:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple meluncurkan beberapa produk yang diperbarui pada acara pers, Selasa (6/11/2018), lalu termasuk MacBook Air dan dan 2 iPad Pro baru. Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah produk baru itu sesuai dengan harganya yang tinggi.
Namun, satu hal yang jelas: Jika Anda membeli saham Apple saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO), investasi itu berbuah manis.
Jika Anda berinvestasi US$1.000 (Rp 14,6 juta) di saham Apple pada saat IPO di Desember 1980, investasi itu akan bernilai lebih dari US$500.000 (Rp 7,315 miliar) hari ini, menurut perhitungan CNBC International. Nilai tersebut termasuk apresiasi harga dan dividen.
Meski saham Apple telah berkinerja baik, setiap saham secara individu dapat memiliki kinerja di atas atau di bawah rata-rata dan pengembalian di masa lalu tidak memprediksi hasil di masa depan.
Berikut pergerakan harga saham Apple sejak IPO hingga Rabu (7/11/2018).
Hari-hari awal Apple
Apple didirikan pada tahun 1976 oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne, yang keluar dari perusahaan itu kurang dari dua minggu setelah didirikan di Cupertino, Amerika Serikat (AS) itu. Pelanggan pertama usaha baru itu adalah toko komputer Bay Area bernama The Byte Shop, yang memesan 50 komputer Apple I. Untuk memenuhi kontrak tersebut, Jobs mengambil utang US$15.000.
Perusahaan tumbuh sejak saat itu dan merilis Apple II pada Juni 1977. Model baru ini menampilkan grafis video berwarna dan peningkatan memori.
"Bagi saya, komputer pribadi harus kecil, dapat diandalkan, mudah digunakan, dan murah," tulis Wozniak dalam artikel untuk Byte Magazine, menggambarkan sistem barunya itu.
Pada Desember 1980, Apple menjadi perusahaan publik. The Wall Street Journal menggambarkan peristiwa itu sebagai "salah satu yang paling ditunggu-tunggu dalam beberapa tahun terakhir."
Sebanyak 4,6 juta saham Apple terjual seharga US$22 per unit dan ludes dalam sekejap, lapor EDN. Sahamnya naik lebih dari 30% hari itu dan ditutup di US$29 per saham.
IPO itu mencetak lebih dari 300 jutawan dalam satu hari, termasuk beberapa karyawan Apple. Pada saat itu, perusahaan menciptakan "lebih banyak jutawan daripada perusahaan mana pun dalam sejarah," menurut EDN.
Jobs sendiri menghasilkan lebih dari US$200 juta saat itu.
Warisan Apple
Pada Agustus lalu, raksasa teknologi ini menjadi perusahaan publik AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar US$1 triliun setelah sahamnya dengan cepat mencapai nilai US$207,05. Lonjakan itu memungkinkan perusahaan piranti lunak tersebut melampaui raksasa e-commerce Amazon.
Namun perjalanannya tidak selalu mulus. Pada tahun 1985, Apple menggulingkan Jobs dan mulai goyah di pasar. Perusahaan tertinggal di belakang pesaingnya, Microsoft, karena serangkaian produk gagal dan pergantian pimpinan.
Pada tahun 1997, Apple berada di ambang kebangkrutan dan dipaksa memecat sepertiga pekerjanya. Sebagai upaya terakhir, perusahaan mempekerjakan kembali Jobs dan memberinya jabatan CEO interim. Jobs memveto sebagian besar rencana produksi Apple pada saat itu dan menerapkan fokus baru pada kesederhanaan.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini merilis iMac G3 pada tahun 1998, yang membawa Apple kembali menjadi terkenal. Jobs mengikutinya dengan merilis iPod pada tahun 2001 dan iPhone pada 2007.
iPhone dengan cepat menjadi top-seller dan merevolusi cara pelanggan menggunakan teknologi.
(prm) Next Article Saham Apple Terjun Bebas 10%, Terburuk Sejak 2013
Namun, satu hal yang jelas: Jika Anda membeli saham Apple saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO), investasi itu berbuah manis.
Jika Anda berinvestasi US$1.000 (Rp 14,6 juta) di saham Apple pada saat IPO di Desember 1980, investasi itu akan bernilai lebih dari US$500.000 (Rp 7,315 miliar) hari ini, menurut perhitungan CNBC International. Nilai tersebut termasuk apresiasi harga dan dividen.
Berikut pergerakan harga saham Apple sejak IPO hingga Rabu (7/11/2018).
![]() |
Hari-hari awal Apple
Apple didirikan pada tahun 1976 oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne, yang keluar dari perusahaan itu kurang dari dua minggu setelah didirikan di Cupertino, Amerika Serikat (AS) itu. Pelanggan pertama usaha baru itu adalah toko komputer Bay Area bernama The Byte Shop, yang memesan 50 komputer Apple I. Untuk memenuhi kontrak tersebut, Jobs mengambil utang US$15.000.
Perusahaan tumbuh sejak saat itu dan merilis Apple II pada Juni 1977. Model baru ini menampilkan grafis video berwarna dan peningkatan memori.
"Bagi saya, komputer pribadi harus kecil, dapat diandalkan, mudah digunakan, dan murah," tulis Wozniak dalam artikel untuk Byte Magazine, menggambarkan sistem barunya itu.
Pada Desember 1980, Apple menjadi perusahaan publik. The Wall Street Journal menggambarkan peristiwa itu sebagai "salah satu yang paling ditunggu-tunggu dalam beberapa tahun terakhir."
Sebanyak 4,6 juta saham Apple terjual seharga US$22 per unit dan ludes dalam sekejap, lapor EDN. Sahamnya naik lebih dari 30% hari itu dan ditutup di US$29 per saham.
IPO itu mencetak lebih dari 300 jutawan dalam satu hari, termasuk beberapa karyawan Apple. Pada saat itu, perusahaan menciptakan "lebih banyak jutawan daripada perusahaan mana pun dalam sejarah," menurut EDN.
Jobs sendiri menghasilkan lebih dari US$200 juta saat itu.
Warisan Apple
Pada Agustus lalu, raksasa teknologi ini menjadi perusahaan publik AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar US$1 triliun setelah sahamnya dengan cepat mencapai nilai US$207,05. Lonjakan itu memungkinkan perusahaan piranti lunak tersebut melampaui raksasa e-commerce Amazon.
![]() |
Pada tahun 1997, Apple berada di ambang kebangkrutan dan dipaksa memecat sepertiga pekerjanya. Sebagai upaya terakhir, perusahaan mempekerjakan kembali Jobs dan memberinya jabatan CEO interim. Jobs memveto sebagian besar rencana produksi Apple pada saat itu dan menerapkan fokus baru pada kesederhanaan.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini merilis iMac G3 pada tahun 1998, yang membawa Apple kembali menjadi terkenal. Jobs mengikutinya dengan merilis iPod pada tahun 2001 dan iPhone pada 2007.
iPhone dengan cepat menjadi top-seller dan merevolusi cara pelanggan menggunakan teknologi.
(prm) Next Article Saham Apple Terjun Bebas 10%, Terburuk Sejak 2013
Most Popular