
Saham Semen Indonesia Naik 2,22%, Karena Isu Akuisisi?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 November 2018 12:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) aktif diperdagangkan investor pada perdagangan hari ini (1/11/2018).
Harga saham menguat 2,22% menjadi Rp 9.200 per saham. SMGR telah ditransaksikan sebanyak 2.039 kali dengan volume 5,96 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 54,74 miliar.
Kenaikan harga saham ini dikarenakan kinerja keuangan SMGR yang kinclong ketika industri kelebihan pasokan semen. Pada kuartal III-2018 SMGR mencetak laba bersih Rp 2,09 triliun. Angka ini meningkat 43,15% dibandingkan laba kuartal III-2017 sebesar Rp 1,46 triliun.
Kinerja keuangan yang kinclong ini dikarenakan keberhasilan manajemen dalam menerapkan strategi efisensi dan pengendalian biaya.
Pendapatan perusahaan meningkat 4,4% dari Rp 20,55 triliun menjadi Rp 21,46 triliun.
Beban pokok penjualan SMGR mencapai Rp 15,11 triliun atau naik 4,22%. Namun beban penjualan serta beban umum dan administrasi mengalami penurunan masing-masing sebesar 15,91% dan 15,87%.
Selain itu, SMGR juga dihubung-hubungkan membeli saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang akan dilepas LafargeHolcim. SMGR dikabarkan sudah menyampaikan penawaran senilai US$ 1,7 miliar hingga US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 25,5 triliun - Rp 28,5 triliun.
(roy/wed) Next Article Efisiensi, Laba Semen Indonesia Naik 43,15% Jadi Rp 2,09 T,
Harga saham menguat 2,22% menjadi Rp 9.200 per saham. SMGR telah ditransaksikan sebanyak 2.039 kali dengan volume 5,96 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 54,74 miliar.
Pendapatan perusahaan meningkat 4,4% dari Rp 20,55 triliun menjadi Rp 21,46 triliun.
Beban pokok penjualan SMGR mencapai Rp 15,11 triliun atau naik 4,22%. Namun beban penjualan serta beban umum dan administrasi mengalami penurunan masing-masing sebesar 15,91% dan 15,87%.
Selain itu, SMGR juga dihubung-hubungkan membeli saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang akan dilepas LafargeHolcim. SMGR dikabarkan sudah menyampaikan penawaran senilai US$ 1,7 miliar hingga US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 25,5 triliun - Rp 28,5 triliun.
(roy/wed) Next Article Efisiensi, Laba Semen Indonesia Naik 43,15% Jadi Rp 2,09 T,
Most Popular