
Laba Turun 30%, Berikut Penjelasan Manajemen Chandra Asri
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
01 November 2018 12:04

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatatkan penurunan 30,4% laba bersih pada kuartal III tahun ini menjadi US$ 174,59 juta atau Rp 2,63 triliun (kurs Rp 15.100/US$) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai US$ 250,6 juta.
Direktur Perseroan Suryandi menjelaskan hal ini disebabkan oleh margin kimia yang lebih rendah ditambah dengan volume penjualan yang lebih rendah terutama karena kegiatan pemeliharaan terjadwal dan pengerjaan tie-in untuk menambah kapasitas.
Namun, hal ini diimbangi oleh pendapatan bersih perseroan yang tumbuh 9,1% menjadi US$ 1,96 miliar dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu senilai US$ 1,79 miliar.
Pendapatan tertinggi berasal dari penjualan polyolefins yang tumbuh 27,8% year on year (YoY) menjadi US$ 902,7 juta. Sedangkan penjualan produk olefins naik 5,3% year on year (YoY) menjadi US$ 596,4 juta.
"Secara umum, di tengah meningkatnya harga bahan baku, kami dapat merealisasikan harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi year on year (YoY) yang sedikit meringankan beban pokok pendapatan perseroan," ujar Suryandi.
Tercatat beban pokok pendapatan TPIA melonjak 17,9% YoY menjadi US$ 1,6 miliar. Hal ini didorong oleh beban bahan baku yang meningkat 21,24% yakni senilai US$ 1,22 miliar.
Sementara itu, arus kas dari aktivitas operasi turun sebesar 44,2% dari US$ 295,3 juta di kuartal III-2017 menjadi US$ 164,9 juta di kuartal III tahun ini. Hal ini disebabkan oleh pergerakan modal kerja yang mengakibatkan peningkatan pembayaran kepada pemasok, direksi dan karyawan senilai US$ 439,5 juta.
Sebagian besar nilai tersebut diimbangi oleh penerimaan dari pelanggan yang lebih tinggi senilai US$ 239,2 juta dan penerimaan dari restitusi pajak yang lebih tinggi senilai US$ 38,9 juta.
Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk investasi meningkat 58,4% YoY menjadi US$ 192 miliar didodrong oleh belanja modal terkait ekspansi proyek hilir, khususnya pabrik Polyethylene baru, ekspansi pabrik Butadiene dan pembebasan lahan untuk kompleks Petrokimia kedua.
Jumlah liabilitas TPIA menurun sebesar 3,7% menjadi US$ 1,27 miliar dibandingkan liabilitas pada akhir 2017 senilai US$ 1,31 miliar yang disebabkan oleh utang berbunga yang lebih rendah sebesar 6,7% pada periode yang sama menjadi US$ 589,8 juta.
(roy) Next Article Perbaiki Kinerja, Chandra Asri Tambah Kapasitas Produksi
Direktur Perseroan Suryandi menjelaskan hal ini disebabkan oleh margin kimia yang lebih rendah ditambah dengan volume penjualan yang lebih rendah terutama karena kegiatan pemeliharaan terjadwal dan pengerjaan tie-in untuk menambah kapasitas.
"Secara umum, di tengah meningkatnya harga bahan baku, kami dapat merealisasikan harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi year on year (YoY) yang sedikit meringankan beban pokok pendapatan perseroan," ujar Suryandi.
Tercatat beban pokok pendapatan TPIA melonjak 17,9% YoY menjadi US$ 1,6 miliar. Hal ini didorong oleh beban bahan baku yang meningkat 21,24% yakni senilai US$ 1,22 miliar.
Sementara itu, arus kas dari aktivitas operasi turun sebesar 44,2% dari US$ 295,3 juta di kuartal III-2017 menjadi US$ 164,9 juta di kuartal III tahun ini. Hal ini disebabkan oleh pergerakan modal kerja yang mengakibatkan peningkatan pembayaran kepada pemasok, direksi dan karyawan senilai US$ 439,5 juta.
Sebagian besar nilai tersebut diimbangi oleh penerimaan dari pelanggan yang lebih tinggi senilai US$ 239,2 juta dan penerimaan dari restitusi pajak yang lebih tinggi senilai US$ 38,9 juta.
Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk investasi meningkat 58,4% YoY menjadi US$ 192 miliar didodrong oleh belanja modal terkait ekspansi proyek hilir, khususnya pabrik Polyethylene baru, ekspansi pabrik Butadiene dan pembebasan lahan untuk kompleks Petrokimia kedua.
Jumlah liabilitas TPIA menurun sebesar 3,7% menjadi US$ 1,27 miliar dibandingkan liabilitas pada akhir 2017 senilai US$ 1,31 miliar yang disebabkan oleh utang berbunga yang lebih rendah sebesar 6,7% pada periode yang sama menjadi US$ 589,8 juta.
(roy) Next Article Perbaiki Kinerja, Chandra Asri Tambah Kapasitas Produksi
Most Popular