
SMGR Tawar Rp 28 T, Ini Daftar Peminat Saham Holcim
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
24 October 2018 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan disebut-sebut sudah memasukkan penawaran untuk membeli kepemilikan saham PT Holcim Indonesi Tbk (SMCB) yang dikuasai oleh LafargeHolcim.
Nama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) diurutan teratas yang menjadi kandidat terkuat yang sudah menyampaikan penawaran. Berdasarkan informasi yang berkembang di kalangan pelaku pasar, Semen Indonesia memasukkan nilai penawaran yang cukup tinggi, US$ 1,7 miliar hingga US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 25,5 triliun - Rp 28,5 triliun.
Sementara itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa dikabarkan menarik diri dari perlombaan untuk membeli kepemilikan saham Lafarge. Namun induk usahnya, Heidelberg dikabarkan masih melanjutkan proses penawaran.
Kompetitor lainnya, adalah PT Cemindo Gemilang atau Semen Merah Putih, perusahan semen milik Ganda dan Martua Sitorus (Wilmar Grup), akan menggandeng perusahaan asal Tiongkok, China National Materials (Sinoma) untuk membeli kepemilikan SMCB.
Sementara itu, China Anchui Conch dikabarkan batal ikut perburuan ini. Demikian pula dengan Grup Salim yang tidak jadi ikut dalam perburuan ini.
Sementara itu, Taiheiyo Cement Corp, perusahaan semen asal Jepang, yang juga dikabarkan berminat membeli kepemilikan saham Holcim. Selain itu ada juga miliade asal Malaysia Francis Yeoh dari YTL Corp yang juga dikabarkan akan membeli saham Lafarge.
Menurut rencana, pemenang dari perburuan ini akan disampaikan pada pertengahan November. Siapapun yang akan menjadi pemenang dalam perburuan ini, harus melaksakan mandatory tender offer (MTO).
Gonjang-ganjing seputar pelepasan saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) oleh pemegang saham mayoritas LafargeHolcim sudah menggiring harga saham naik berkali-kali lipat. Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, harga saham SMBC sudah naik 119,38%.
Harga saham Holcim dalam enam bulan tersebut melesat dari harga Rp 800/saham ke Rp 1.755/saham. Selama periode tersebut, rerata volume perdagangan saham mencapai 5,05 juta saham dengan rerata nilai perdagangan Rp 6,73 miliar.
(hps/dru) Next Article Masih Terdongkrak Isu Divestasi, Saham SMCB Naik Tipis
Nama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) diurutan teratas yang menjadi kandidat terkuat yang sudah menyampaikan penawaran. Berdasarkan informasi yang berkembang di kalangan pelaku pasar, Semen Indonesia memasukkan nilai penawaran yang cukup tinggi, US$ 1,7 miliar hingga US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 25,5 triliun - Rp 28,5 triliun.
Sementara itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa dikabarkan menarik diri dari perlombaan untuk membeli kepemilikan saham Lafarge. Namun induk usahnya, Heidelberg dikabarkan masih melanjutkan proses penawaran.
Kompetitor lainnya, adalah PT Cemindo Gemilang atau Semen Merah Putih, perusahan semen milik Ganda dan Martua Sitorus (Wilmar Grup), akan menggandeng perusahaan asal Tiongkok, China National Materials (Sinoma) untuk membeli kepemilikan SMCB.
Sementara itu, Taiheiyo Cement Corp, perusahaan semen asal Jepang, yang juga dikabarkan berminat membeli kepemilikan saham Holcim. Selain itu ada juga miliade asal Malaysia Francis Yeoh dari YTL Corp yang juga dikabarkan akan membeli saham Lafarge.
Menurut rencana, pemenang dari perburuan ini akan disampaikan pada pertengahan November. Siapapun yang akan menjadi pemenang dalam perburuan ini, harus melaksakan mandatory tender offer (MTO).
Gonjang-ganjing seputar pelepasan saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) oleh pemegang saham mayoritas LafargeHolcim sudah menggiring harga saham naik berkali-kali lipat. Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, harga saham SMBC sudah naik 119,38%.
Harga saham Holcim dalam enam bulan tersebut melesat dari harga Rp 800/saham ke Rp 1.755/saham. Selama periode tersebut, rerata volume perdagangan saham mencapai 5,05 juta saham dengan rerata nilai perdagangan Rp 6,73 miliar.
(hps/dru) Next Article Masih Terdongkrak Isu Divestasi, Saham SMCB Naik Tipis
Most Popular