Internasional

IMF: Perang dagang bisa pangkas pertumbuhan China 1,6%

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
12 October 2018 15:17
Penurunan ini ekonomi China karena terdampak perang dagang dan turunnya kepercayaan investor.
Foto: Infografis, Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam kondisi terburuk, perang dagang yang berlangsung bisa membuat ekonomi China turun sebesar 1,6% dalam rentan satu-dua tahun. Hal ini merupakan proyeksi dari International Monetary Fund (IMF).

Penilaian ini telah memperhitungkan semua aspek tarif yang harus ditanggung produk China yang masuk pasar Amerika Serikat (AS), dan kepercayaan investor dan pasar keuangan sebagai dampak langsung dari perang dagang.

Analisis ini dipublikasi Jumat (12/10/2018) dalam laporan Regional Economic Outlook IMF yang berfokus pada kawasan Asia Pasifik, seperti dilansir dari CNBC International.

Direktur IMF kawasan Asia dan Pasific Changyong Rhee mengatakan dampak ekonomi langsung dari aksi saling balas bea masuk antara AS dan China sebenarnya "sangat kecil." Hal yang lebih merugikan adalah turunnya kepercayaan investor karena telah mengguncang pasar keuangan dan kemungkinan akan berlangsung untuk sementara waktu, katanya.

"Ini adalah salah satu alasan mengapa kami merasa bahwa badai ini bisa bertahan lebih lama," kata Rhee. "Saya tidak tahu akhirnya ... Saya pikir pelajaran yang kita ambil adalah seberapa banyak pasar keuangan global dan ekonomi riil dapat terintegrasi dengan baik, tidak ada yang bisa bebas dari guncangan tersebut."

"Pada akhirnya, tidak akan ada pemenang dari perang perdagangan global," katanya dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali.

AS telah menerapkan bea masuk tambahan atas barang-barang China senilai US$250 miliar (Rp 3.800 triliun) yang masuk ke perbatasannya, dan China telah membalas dengan pungutan tambahan atas sekitar US$110 miliar impor dari AS.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan menargetkan US$267 miliar produk China lainnya, yang hampir semuanya sisa impor dari raksasa Asia tersebut.

Aksi saling balas bea masuk antara dua ekonomi terbesar di dunia telah memukul kepercayaan investor. Minggu ini, kekhawatiran baru tentang ekonomi global - terbebani oleh ketegangan perdagangan - menyebabkan penjualan saham dalam jumlah besar (sell-off) di pasar global. Bursa saham China telah menjadi yang terparah, setelah merosot lebih dari 20% pada tahun ini.

IMF awal minggu ini menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2018 dan 2019, dan China belum terlihat baik.

IMF: Perang dagang bisa pangkas pertumbuhan China 1,6%Foto: CNBC International

Ekonomi terbesar kedua di dunia diperkirakan akan tumbuh 6,6% tahun ini. Mempertahankan perkiraan sebelumnya, tetapi perkiraan pertumbuhan tahun depan telah diturunkan menjadi 6,2%, menurut laporan itu. Tanpa langkah baru yang diambil oleh otoritas China, prospek pertumbuhan raksasa Asia bisa lebih rendah di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS, kata IMF dalam laporannya.

Bank sentral China telah memangkas jumlah cadangan yang dipegang oleh bank-bank China sebanyak empat kali pada tahun ini. Hal tersebut telah membantu merangsang kegiatan ekonomi. Namun hal ini dapat menunda reformasi struktural China, IMF mencatat dalam laporan tersebut.

"Kebijakan makro di China telah difokuskan untuk mengatasi kerentanan keuangan yang signifikan dan berkepanjangan. Tetapi pergeseran menuju stabilisasi pertumbuhan dapat berarti kemajuan yang lebih lambat dalam deleveraging dan dengan demikian meningkatkan risiko jangka menengah untuk China dan seluruh wilayah," kata laporan itu.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Inflasi Turun 3 Bulan Berturut-turut, Ekonomi China Melambat

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular