
Ada Perang Dagang, Surplus China dengan AS Rekor Lagi
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
12 October 2018 11:12

Beijing, CNBC Indonesia - Surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat (AS) catat rekor baru dengen menembus angka US$34,1 miliar (Rp 517 triliun) pada September, data resmi menunjukkan Jumat (12/10/2018). Rekor ini menambahkan bahan bakar ke perang dagang spiral dan di tengah kebijakan bea masuk barang-barang China ke AS.
Ekspor China ke AS naik menjadi US$46,7 miliar sementara impor merosot ke US$12,6 miliar, menurut administrasi bea cukai.
Sebelumnya pada Agustus, Ekspor China ke Amerika Serikat adalah US$44,4 miliar setelah menguat 13,3% sejak bulan Juli. Sementara impor barang dari AS hanya US$13,3 miliar, hal ini menurun dari Juni dengan 11,8%.
Salah satu alasan penguatan karena perekonomian terbesar kedua di dunia itu memiliki program "Made in China 2025", yang merupakan rencana strategis untuk menjadikan China sebagai pemimpin dalam industri global utama. Di antara sektor-sektor yang ditargetkan oleh Beijing adalah sektor teknologi tinggi.
Amerika Serikat dan China memberlakukan tarif masuk baru atas barang satu sama lain pada hari Senin saat dua ekonomi terbesar dunia itu tidak menunjukkan tanda-tanda mundur dari perselisihan perdagangan yang semakin sengit. Perang dagang keduanya diperkirakan akan memukul pertumbuhan ekonomi global.
Negeri Paman Sam berkeras ingin memperoleh lebih banyak dari perdagangan China-AS, kata perwakilan perdagangan internasional China, Fu Ziying, pada konferensi pers yang sama.
(hps/hps) Next Article Rekor Investasi RI, Hingga China Menang Atas AS di WTO
Ekspor China ke AS naik menjadi US$46,7 miliar sementara impor merosot ke US$12,6 miliar, menurut administrasi bea cukai.
Sebelumnya pada Agustus, Ekspor China ke Amerika Serikat adalah US$44,4 miliar setelah menguat 13,3% sejak bulan Juli. Sementara impor barang dari AS hanya US$13,3 miliar, hal ini menurun dari Juni dengan 11,8%.
Amerika Serikat dan China memberlakukan tarif masuk baru atas barang satu sama lain pada hari Senin saat dua ekonomi terbesar dunia itu tidak menunjukkan tanda-tanda mundur dari perselisihan perdagangan yang semakin sengit. Perang dagang keduanya diperkirakan akan memukul pertumbuhan ekonomi global.
Negeri Paman Sam berkeras ingin memperoleh lebih banyak dari perdagangan China-AS, kata perwakilan perdagangan internasional China, Fu Ziying, pada konferensi pers yang sama.
(hps/hps) Next Article Rekor Investasi RI, Hingga China Menang Atas AS di WTO
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular