BI Hawkish, OJK Optimistis Kredit Bank Bisa Tumbuh 13%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 October 2018 15:05
OJK pastikan permintaan kredit akan tumbuh meski suku bunga perbankan naik.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan permintaan kredit akan tetap tumbuh meski suku bunga perbankan naik karena BI terus menaikkan suku bunga acuan.

Wimboh mencontohkan pada 2010 suku bunga bunga kredit pernah di atas 12% tetapi kredit tumbuh di atas 20% dan rasio intermediasi atau loan to deposit ratio (LDR) 90%.

"Apakah kalau suku bunga naik orang gak cari kredit? Gak juga karena ekonomi growth, orang tak mau kehilangan momentum. Jadi pass throught kenaikan suku bunga karena bank masih punya room dan suku bunga deposito bank, kan bank punya likuiditas cukup jadi gak naikkan bunga deposito," ujar Wimboh di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Wimboh menambahkan untuk mendukung ekonomi tumbuh memang lebih baik rezim bunga acuan rendah karena bisa dorong usaha sehingga negara lebih kompetitif di pasar global.

OJK mengupayakan secara mekanisme suku bunga perbankan untuk turun secara pelan-pelan. Inflasi yang rendah bisa menjadi alasan suku bunga turun dan imbal hasil bersih deposan tidak negatif. "Saat ini inflasi 2,8%, kalau suku bunga deposito 5-6% return mereka masih ada. Itu sebenarnya upaya kita supaya rezim suku bunga rendah," jelas Wimboh.

"Kredit akan tumbuh sampai 13% akhir tahun ini. Permodalan juga kuat, CAR di kisaran 20-21%."


(roy/roy) Next Article Ini Bahayanya Genjot Kredit Saat Pandemi Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular