Gejolak Politik Italia Lemahkan Bursa Eropa

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
03 October 2018 06:50
Bursa-bursa utama Eropa mengakhiri perdagangan hari Selasa (2/10/2018) di zona negatif di tengah-tengah ketidakpastian yang menyelimuti Italia.
Bursa Eropa (Foto: REUTERS/Simon Dawson)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Eropa mengakhiri perdagangan hari Selasa (2/10/2018) di zona negatif di tengah-tengah ketidakpastian yang menyelimuti Italia. Selain itu, kecemasan terkait perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China masih membayangi investor setelah Negeri Paman Sam berhasil meraih kesepakatan dagang dengan Kanada.

Indeks FTSE 100 di London melemah 0,28% menjadi 7.474,55, indeks DAX di Frankfurt turun 0,42% ke 12.287,58, dan indeks CAC 40 anjlok 0,71% ke posisi 5.467,89.



Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup terkoreksi 0,52% dengan mayoritas sektor berada di zona merah, CNBC International melaporkan.

Indeks perbankan Eropa kehilangan 0,97% setelah seorang politisi Italia mengatakan negara itu akan menikmati kondisi ekonomi yang lebih baik bila keluar dari zona euro.

Claudio Borghi, seorang politisi Partai Liga yang skeptis terhadap euro, pada hari Selasa mengatakan ia cukup yakin sebagian besar masalah negara itu akan terselesaikan bila memiliki mata uang sendiri.

Namun, komentar itu segera disanggah Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio yang mengatakan pemerintah koalisi tidak ingin meninggalkan Uni Eropa maupun mata uang euro.

Selain itu, investor juga memperhatikan perkembangan hubungan dagang AS dengan China. AS telah berhasil merampungkan kesepakatan dagang trilateral dengan Kanada dan Meksiko untuk menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).



Namun, perang dagang AS-China masih berlanjut. Lembaga pemeringkat internasional Fitch mengatakan perseteruan ini akan menjadi risiko pertumbuhan tahun 2019 sementara Moody's mengatakan perang dagang AS-China akan memburuk.
(prm) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular