Analisis Teknikal

Investor Wait and See Keputusan The Fed, IHSG Cenderung Mixed

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 September 2018 08:08
Bursa saham nasional pun cenderung bergerak variatif dengan peluang koreksi.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor global tengah bersiaga menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve yang akan mengumumkan arah kebijakan suku bunganya. Bursa saham nasional pun cenderung bergerak variatif dengan peluang koreksi.

Rencananya, the Fed akan mengumumkan keputusan tersebut pada Kamis (27/9/2018) dini hari esok Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Jika Fed Funds Rate dinaikkan, ada kekhawatiran bahwa dana investasi global di emerging market, termasuk Indonesia, akan berbondong-bondong lari ke AS.


Pasalnya, kenaikan tersebut membuat instrumen investasi di AS baik di pasar surat utang maupun bursa saham menjadi semakin menarik. Dolar AS pun berpeluang menguat terhadap mata uang negara lainnya dan menjadi sarana investasi yang minim risiko (save haven).

Berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal, kami memperkirakan hari ini, Rabu (25/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah, dengan rentang pergerakan 5.901 hingga 5.833.

Investor Wait and See Keputusan The Fed, IHSG Sumber: Reuters
Secara teknikal, potensi koreksi masih terbuka karena grafik pergerakan IHSG masih berada di bawah garis rerata pergerakannya selama 5 hari (MA-5), berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan (moving average/MA).

Jika dilihat dari bentuk grafiknya, indeks kemarin ditutup dengan pola flat (doji) yang terbentuk karena indeks ditutup pada level yang hampir sama dengan pembukaannya. Pada penutupan kemarin, indeks turun 7 poin (-0,13%) ke level 5.874.

Investor masih cenderung wait and see keputusan dari The Fed maupun dalam negeri, karena nilai perdagangan di bursa kemarin hanya Rp 5,4 triliun. Investor asing pun masih menahan gelontoran investasinya dengan melakukan pembelian bersih (net buy) tipis yakni hanya Rp 54 miliar di pasar reguler.

Pelemahan IHSG kemarin sudah terlihat ketika dibuka turun 7 poin (-0,12%), yang semakin bertambah hingga level 5.850 (-0,54%) pada pukul 11:31 WIB, sekaligus menjadi level terendahnya pada perdagangan kemarin.

IHSG sempat menguat pada sesi dua karena ada angin segar pasca pertemuan bilateral antara AS dengan Korea Selatan, di mana AS mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang baru dengan Korsel pada Senin (24/9/2018) waktu setempat.



Namun demikian, sentimen positif tersebut belum mampu mengangkat IHSG beranjak dari zona merah, sehingga akhirnya ditutup turun dengan level yang hampir sama dengan pembukaan, yakni di level 5.874.

Dari perkembangan bursa-bursa AS, cenderung bergerak variatif pada penutupan tadi pagi, yakni: Indeks Dow Jones (-0,26%), indeks S&P (-0,13%%) dan Nasdaq (+0,18%).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular