Fokus Investor

IHSG Tertekan, Simak Lagi Kabar Emiten Ini sebelum Transaksi

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
26 September 2018 07:50
Rangkuman aksi korporasi emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia hari Selasa (25/9/2018).
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,14% ke level 5.874,3 pada perdagangan kemarin Selasa (25/9/18). Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 5,41 triliun dengan volume sebanyak 8,75 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 312.873 kali.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG turun adalah: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-2,28%), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk/INKP (-4,22%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,85%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (-2,82%), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (-3,57%).



Dari dalam negeri, rupiah tertekan lantaran pelaku pasar merespon negatif mandeknya implementasi kebijakan bauran 20% minyak sawit di dalam bahan bakar solar alias B20.

Sementara itu, berikut beberapa aksi emiten kemarin yang patut dicermati oleh para pelaku pasar hari ini.


1. FREN Terbitkan Saham Baru Senilai Rp 8 T
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) resmi melakukan penambahan modal dengan dan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD dan PMTHMETD). Pemegang saham memutuskan hal tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung hari Selasa (25/09/2018).

Untuk tahun ini perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 68 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp 100/saham melalui rights issue dengan target dana minimal Rp 6,8 triliun. Sedangkan untuk non-HMETD (private placement) melalui penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) akan dilakukan maksimal pada dua tahun mendatang.


2. Bos Baru PGN Batasi Saka untuk Eksplorasi Lapangan Baru
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) Gigih Prakoso mengatakan, perusahaan akan membatasi anak usahanya, yakni PT Saka Energi Indonesia, untuk kelola blok migas baru. Hal tersebut, lanjut Gigih, tidak terlepas dari faktor risiko yang harus ditanggung.


3. Sempat Kosong, Bank Permata Angkat Direktur Ritel & Syariah
PT Bank Permata Tbk (BNLI) resmi memiliki Direktur Perbankan Ritel dan Direktur Unit Usaha Syariah (UUS) baru. Kedua posisi tersebut memang sebelumnya tidak ada mengisi setelah ditinggal oleh Bianto Surodjo sejak April lalu, dan Achmad Kusna Permana sejak tahun lalu.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perusahaan yang dilaksanakan pada Selasa (25/9/2018), telah disetujui pengangkatan Djumariah Tenteram sebagai Direktur Perbankan Ritel dan Herwin Bustaman sebagai Direktur Unit Usaha Syariah (UUS).


4. Dihantui Likuiditas Ketat, Laba Bank BUMN Tembus Rp 40,64 T
Bank-bank plat merah masih bisa mencatatkan kinerja keuangan yang kinclong di tengah ketatnya likuiditas dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang berpotensi menekan permintaan kredit.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juli 2018, bank BUMN mencatatkan laba bersih Rp 40,64 triliun. Angka ini naik 15,77% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (yoy) Rp 35,11 triliun.


5. Harga Saham Naik 202%, Transaksi Saham DIGI Tak Wajar
Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Arkadia Digital Media (DIGI) dalam kategori saham yang ditransaksikan tidak wajar dan aktivitas saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) pada kemarin Selasa (25/9/18).

Sejak enam hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham perseroan telah melonjak sebesar 202,94% dari harga penawaran saham perdananya sebesar Rp 200 per saham menjadi saat ini Rp 1.030/saham.
(prm) Next Article Jelang Perdagangan Dibuka, Simak Kabar Emiten Sepekan Lalu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular