
Analisis Teknikal
IHSG Masih Dalam Tekanan, Cenderung Bergerak Variatif
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 September 2018 08:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Kamis (6/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung terkoreksi dalam rentang perdagangan antara 5.623 hingga 5.708.
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Minimnya sentimen positif dari global dan usaha pemerintah RI untuk memperbaiki defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) belum membuahkan hasil sehingga bursa saham nasional tertekan.
Secara teknikal, pada penutupan kemarin indeks membentuk grafik berpola lilin hitam panjang (long black candle) yang memberikan sinyal cenderung menurun.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, indeks cenderung melemah menurut indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD).
Meskipun indikator stochastic slow indeks telah mencapai level jenuh jualnya (oversold), terkoreksi tersebut diperkirakan berlanjut karena arah pergerakannya yang cenderung menurun (bearish).
Penurunan indeks kemarin sudah terlihat ketika bursa nasional mulai dibuka dengan pelemahan (gap down) sebanyak 37 poin (-0,62%) yang kemudian terus melemah hingga ditutup dengan koreksi cukup dalam.
Semua sektor tercatat turun, dengan indeks sektor keuangan turun 3,54% memberikan sumbangan penurunan 61 poin bagi IHSG, disusul konsumer yang terkoreksi 4,17% dan memberikan 50 poin pelemahan terhadap IHSG, menjadikan kedua sektor tersebut sebagai pemberat indeks hari ini.
Pelemahan indeks tersebut terjadi seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 16:00 WIB di pasar spot, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.930 sama dengan level penutupan sehari sebelumnya, menjadikan rupiah terlemah sejak 1998.
Mengutip data bursa, frekuensi perdagangan iemarin sebanayak 430.313, volume sebanyak 106 juta unit senilai Rp 8,7 triliun rupiah. Investor asing pada kembali membukukan penjualan bersih Rp 892 miliar di pasar reguler.
Dari Amerika Serikat (AS), bursa utama negara Adidaya itu ditutup bervariasi seperti Indeks Dow Jones (+0,09%), Nasdaq (-1,19%), dan S&P 500 (-0,28%). Namun bursa Asia cenderung terkoreksi di antaranya: Nikkei (-0,45%), ASX 200 (-0,9%) dan Kospi (-0,06%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Minimnya sentimen positif dari global dan usaha pemerintah RI untuk memperbaiki defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) belum membuahkan hasil sehingga bursa saham nasional tertekan.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, indeks cenderung melemah menurut indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD).
Meskipun indikator stochastic slow indeks telah mencapai level jenuh jualnya (oversold), terkoreksi tersebut diperkirakan berlanjut karena arah pergerakannya yang cenderung menurun (bearish).
![]() |
Semua sektor tercatat turun, dengan indeks sektor keuangan turun 3,54% memberikan sumbangan penurunan 61 poin bagi IHSG, disusul konsumer yang terkoreksi 4,17% dan memberikan 50 poin pelemahan terhadap IHSG, menjadikan kedua sektor tersebut sebagai pemberat indeks hari ini.
Pelemahan indeks tersebut terjadi seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 16:00 WIB di pasar spot, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.930 sama dengan level penutupan sehari sebelumnya, menjadikan rupiah terlemah sejak 1998.
Mengutip data bursa, frekuensi perdagangan iemarin sebanayak 430.313, volume sebanyak 106 juta unit senilai Rp 8,7 triliun rupiah. Investor asing pada kembali membukukan penjualan bersih Rp 892 miliar di pasar reguler.
Dari Amerika Serikat (AS), bursa utama negara Adidaya itu ditutup bervariasi seperti Indeks Dow Jones (+0,09%), Nasdaq (-1,19%), dan S&P 500 (-0,28%). Namun bursa Asia cenderung terkoreksi di antaranya: Nikkei (-0,45%), ASX 200 (-0,9%) dan Kospi (-0,06%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular