
Analisis Teknikal
IHSG Masih Diselimuti Awan Hitam, Begini Proyeksinya Hari Ini
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 August 2018 08:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (15/8/2018), kami perkirakan kembali melemah. Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan analisis teknikal terhadp pola grafik perdagangan kemarin.
Pada penutupan pasar kemarin, IHSG secara teknikal membentuk pola lilin hitam panjang (long black candle) yang bersifat melemah (bearish) sedang. IHSG masih bergerak di bawah garis rerata 5, 10 dan 20 harinya (MA 5, MA 10 dan MA 20) yang mengonfirmasi tren bearish menurut indikator rerata pergerakan harga (moving average/MA).
Indikator teknikal lainnya seperti stochastic slow menunjukan IHSG telah berada pada level jenuh jualnya (oversold). Namun, demi melihat tren jangka pendeknya yang masih bearish, penurunan tersebut kemungkinan masih berlanjut.
Di sisi lain, indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) juga menunjukan IHSG berada pada kecenderungan menurun atau pada posisi persilangan mati (dead cross).
IHSG kemarin dibuka dengan pelemahan (gap down) 11 poin (-0,18%) ke level 5.850 di sesi I menyusul rilis data defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD) kuartal II-2018 yang membengkak menjadi US$ 8 miliar atau 3% dari PDB.
Namun, indeks acuan bursa saham tersebut kemudian menguat di zona positif dengan level tertingginya pada pukul 09:27 pada 5.890 (+0,51%). Pelaku bursa mengambil kesempatan mengoleksi saham-saham favorit dengan membeli di harga diskon setelah koreksi harga pada Senin.
Namun, IHSG cenderung kembali turun, setelah pada pukul 10:00 WIB kemarin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan data foreign direct investment (FDI) yang secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal dua menurun 12,9% dibandingkan data kuartal II-2017 yang naik 12,4%.
IHSG sesi satu pun ditutup melemah 25 poin atau turun 0,42% pada level 5.836, dengan nilai transaksi bursa Rp 4 triliun. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 473,97 miliar di pasar reguler.
Memasuki sesi II, pelaku pasar masih cenderung pada posisi menjual menyikapi data negatif BKPM tersebut, sehingga IHSG turun semakin dalam dan menyentuh harga terendahnya pada pukul 15:41 WIB ke 5.744 (-1,99%).
Mengutip data RTI, investor asing kemarin membukukan net sell Rp 747 miliar di pasar reguler. Namun secara total nilainya mencapai Rp 781 miliar karena mereka mencatatkan net sell Rp 33 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Pada pagi hari ini, bursa utama Amerika Serikat (AS) ditutup di zona positif di antaranya Indeks Dow Jones (+0,45%), S&P 500 (+0,64%) dan Nasdaq (+0,65%). Namun, bursa utama Asia dibuka melemah seperti Indeks Nikkei (-0,15%), ASX200 (-0,08%), dan Shanghai (-0,-1%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara
Pada penutupan pasar kemarin, IHSG secara teknikal membentuk pola lilin hitam panjang (long black candle) yang bersifat melemah (bearish) sedang. IHSG masih bergerak di bawah garis rerata 5, 10 dan 20 harinya (MA 5, MA 10 dan MA 20) yang mengonfirmasi tren bearish menurut indikator rerata pergerakan harga (moving average/MA).
Indikator teknikal lainnya seperti stochastic slow menunjukan IHSG telah berada pada level jenuh jualnya (oversold). Namun, demi melihat tren jangka pendeknya yang masih bearish, penurunan tersebut kemungkinan masih berlanjut.
![]() |
Namun, indeks acuan bursa saham tersebut kemudian menguat di zona positif dengan level tertingginya pada pukul 09:27 pada 5.890 (+0,51%). Pelaku bursa mengambil kesempatan mengoleksi saham-saham favorit dengan membeli di harga diskon setelah koreksi harga pada Senin.
Namun, IHSG cenderung kembali turun, setelah pada pukul 10:00 WIB kemarin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan data foreign direct investment (FDI) yang secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal dua menurun 12,9% dibandingkan data kuartal II-2017 yang naik 12,4%.
IHSG sesi satu pun ditutup melemah 25 poin atau turun 0,42% pada level 5.836, dengan nilai transaksi bursa Rp 4 triliun. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 473,97 miliar di pasar reguler.
Memasuki sesi II, pelaku pasar masih cenderung pada posisi menjual menyikapi data negatif BKPM tersebut, sehingga IHSG turun semakin dalam dan menyentuh harga terendahnya pada pukul 15:41 WIB ke 5.744 (-1,99%).
Mengutip data RTI, investor asing kemarin membukukan net sell Rp 747 miliar di pasar reguler. Namun secara total nilainya mencapai Rp 781 miliar karena mereka mencatatkan net sell Rp 33 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Pada pagi hari ini, bursa utama Amerika Serikat (AS) ditutup di zona positif di antaranya Indeks Dow Jones (+0,45%), S&P 500 (+0,64%) dan Nasdaq (+0,65%). Namun, bursa utama Asia dibuka melemah seperti Indeks Nikkei (-0,15%), ASX200 (-0,08%), dan Shanghai (-0,-1%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular