Fokus Investor

Pasca-Pelemahan IHSG, Simak Kabar Ini Sebelum Bertransaksi

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
15 August 2018 07:55
Rangkuman aksi emiten hari Selasa (14/8/2018).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,56% ke level 5.769,87 pada perdagangan Selasa (14/8/2018). Realisasi investasi yang mengecewakan dan melebarnya current account deficit (CAD) menjadi sentimen yang membuat indeks kehilangan gairah.

Pelemahan yang terjadi pada IHSG juga berdampak terhadap harga saham sejumlah emiten. Namun ada pula yang tidak terpengaruh dan tetap melaksanakan aksi korporasinya. Berikut rangkumannya.


1. IHSG Tertekan, Saham Sejumlah Emiten Dilepas Asing
Fluktuasi IHSG yang diakhiri dengan koreksi 1,56% menyebabkan saham sejumlah emiten besar mengalami koreksi pada perdagangan Selasa. Saham PT. Astra International Tbk (ASII) tercatat dijual asing Rp 36,12 miliar. Selanjutnya, aksi jual investor asing dalam jumlah besar juga dilakukan pada anak usaha Astra yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 37,99 miliar.

Saham Emiten yang juga masuk dalam daftar dilepas oleh investor asing adalah saham milik PT. Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA). Nilai net foreign sell saham PTBA mencapai Rp 275,6 miliar. Harga saham perseroan juga tercatat anjlok dalam 14,23% ke level harga Rp 4.160/saham.


Net sell juga dilakukan pada sejumlah saham milik bank milik negara. Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dilepas investor asing Rp 143,05 miliar. Ini membuat harga saham bank penyalur KPR terbesar ini turun 3,80% ke level harga Rp 2.530/saham.



Net foreign sell juga terjadi pada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp 130.65 miliar. Harga saham dengan nilai aset terbesar kedua ini anjlok 2,89% ke level Rp 6.725/saham.


Lalu ada juga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang dijual asing Rp 65,6 miliar. Harga saham BNI tercatat turun 1,35% ke level Rp 7.300/saham, dengan volume transaksi sebanyak Rp 364,34 miliar.

Pelemahan IHSG juga berimbas ke saham milik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Harga saham UNVR tercatat mengalami koreksi 4,93%. Saham perusahaan yang tak pernah meninggalkan posisi le LQ45 ini terkena aksi jual sehingga menyebabkan harga sahamnya berada di Rp 40.450 per saham dibanding dengan harga penutupan kemarin di Rp 42.600 per sahamnya.

2. Laba Bersih BNGA Semester I-2018 Naik 28,1% ke Rp 1,8 Triliun
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,8 triliun pada 30 Juni 2018, naik sebesar 28,1% secara tahunan atau year on year (yoy).



Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non-bunga atau non-interest income yang naik sebesar 32,6% menjadi Rp 1,9 triliun serta penurunan biaya pencadangan sebesar 27,1% (yoy). Rasio loan loss coverage CIMB Niaga berada di level yang aman sebesar 106,83%.

3. ISAT Tandatangani Kerjasama dengan Palapa Satelit
PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS). Perjanjian ini terkait kerja sama untuk penempatan dan pengoperasian satelit Palapa-N1 milik PSNS hingga 2035 mendatang.

Kerjasama ini merupakan bagian dari kelangsungan layanan satelit bagi pelanggan Indosat dan merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mempertahankan posisi di slot orbit 113 derajat bujur timur.

4. Perusahaan Outsourcing, SOS Indonesia akan IPO
PT SOS Indonesia akan melepaskan sebanyak 150 juta atau setara dengan 23% saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Rencananya pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada Oktober 2018.



Direktur Keuangan SOS Indonesia Prasetyo Wibowo mengatakan perusahaan akan menggunakan dana yang diperoleh perusahaan dari IPO ini untuk mengembangkan usaha perusahaan dan menambah kantor cabang.

5. Andira Agro akan IPO
PT Andira Agro alam melepaskan sebanyak 500 juta unit sahamnya ke publik dengan harga Rp 200 per saham. Dari aksi tersebut, perseroan akan memperoleh dana segar sebesar Rp 100 miliar dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Agustus mendatang.
(prm) Next Article 8 Emiten Ini Ikhlas Bagi Dividen Interim ke Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular