Analis: Minim Katalis Positif, Laju IHSG Masih Akan Tertahan

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 August 2018 08:21
Proyeksi pergerakan IHSG hari ini, Rabu (15/8/2018).
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok sebesar 1,56% ke level 5.769,87 pada perdagangan kemarin Selasa (14/8/2018), dengan hampir semua sektor turut mendorong pelemahan IHSG kecuali sektor agrikultur.

Indeks sektor konsumer memberi poin pelemahan terbesar bagi IHSG yakni 33 poin (-2,83%) diikuti sektor industri dasar dan kimia sebesar 13 poin (-2,52%). Sementara investor asing mencatatkan net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp 781,8 milyar.

Kiwoom Sekuritas mengatakan hari ini, Rabu (15/8/2018), beberapa hal yang menjadi fokus perhatian pasar dari dalam negeri ialah penantian rilis data neraca perdagangan bulan Juli 2018. Apabila hasilnya positif, tentu akan memberikan sedikit sentimen positif bagi pasar modal untuk bergerak menahan pelemahan.

"Tidak hanya rilis data neraca perdagangan, namun hari ini Bank Indonesia juga akan melakukan Rapat Dewan Gubernur. Tentu hal ini menarik melihat bagaimana pandangan serta kesiapan Bank Indonesia menghadapi situasi dan kondisi saat ini", ujar Kiwoom Sekuritas dalam catatan risetnya.

Bank sentral akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur yang diadakan mulai kemarin pada siang ini.

Kiwoom Sekuritas menambahkan secara teknikal indeks hari ini berpotensi terkoreksi dengan support dan resistance di level 5.713-5.859.

Sementara itu, Samuel Sekuritas menambahkan bahwa gagalnya IHSG bertahan di atas level 5.800 dapat mengancam potensi uptrend-nya.

"IHSG akan kembali berpotensi menguji support-nya di level 5.600," ungkap analisa dari Samuel Sekuritas.

Sedangkan analis William Mamudi dari Kresna Sekuritas menyatakan bahwa IHSG masih cenderung bergerak dalam sentimen bearish. Sehingga, ada kecenderungan IHSG bisa tertahan di sekitaran level 5.800 dan menggiring dinamika IHSG ke arah sideways.

"Untuk hari ini, kami perkirakan IHSG bergerak terbatas di rentang 5.720- 5.860," tambah William.

Sementara analisa Valbury Sekuritas Indonesia menambahkan, faktor global yang penuh dengan ketidakpastian dan ancaman pelemahan atas nilai tukar rupiah yang bisa belanjut atas persepsi krisis lira Turki, diperkirakan dapat kembali menghambat laju kenaikan IHSG pada perdagangan saham hari ini.

(prm) Next Article Analis: Penguatan IHSG Tak Bertahan Lama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular