
Analis: Ada Secercah Harapan bagi Penguatan IHSG Hari Ini
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
20 August 2018 08:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup melemah 0,56% atau turun 32 poin ke 5.783. Namun, pelemahan ini diperkirakan tidak akan terjadi pada hari ini, Senin (20/8/2018), dan indeks saham diperkirakan menguat, menurut beberapa analis.
Indosurya Sekuritas menulis dalam catatan risetnya bahwa di awal pekan ini IHSG masih terlihat cukup kuat untuk dapat kembali menggapai posisi resisten di tengah minggu pendek yang kembali akan dilalui.
Keputusan bank sentral menaikkan suku bunga acuannya pekan lalu menunjukkan langkah sigap otoritas dalam mengambil kebijakan di tengah kondisi pergolakan nilai tukar rupiah. Hal ini diharapkan dapat menjaga situasi perekonomian terus dalam kondisi stabil sehingga dapat menopang pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Rilis data pertumbuhan kredit juga akan dapat memberikan pengaruh terhadap pergerakan IHSG hari ini. Indosurya Sekuritas memperkirakan indeks berpotensi menguat di level 5.717-5.988 walaupun pekan ini juga merupakan pekan yang pendek.
Sementara itu, Reliance Sekuritas melalui risetnya menyatakan secara teknikal, IHSG bergerak kembali terkonsolidasi pada level support Fibonacci ratio 61,8% dengan indikator stochastic yang masuk pada jenuh jual dan berindikasi golden-cross.
Lebih lanjut, menurut hasil riset Kiwoom Sekuritas, beberapa sentimen global akan mempengaruhi indeks hari ini, yaitu sentimen krisis keuangan yang terjadi di Turki, di mana lembaga pemeringkat Moodys & S&P yang menurunkan peringkat utang Turki dari sebelumnya Ba2 menjadi Ba3. Hal ini akan memberikan tekanan lanjutan dalam krisis mata uang negara itu.
Sementara itu, rencana pertemuan perdagangan AS dan China pekan ini akan mengurangi ketegangan yang terjadi di kedua negara tersebut dan juga dapat meredam gejolak pasar.
Melalui beberapa sentimen tersebut, Kiwoom memperkirakan IHSG akan melemah, dengan support dan resisten di level 5.748-5.816.
(prm) Next Article Analis: IHSG Masih Bergejolak Tapi Berpeluang Menguat
Indosurya Sekuritas menulis dalam catatan risetnya bahwa di awal pekan ini IHSG masih terlihat cukup kuat untuk dapat kembali menggapai posisi resisten di tengah minggu pendek yang kembali akan dilalui.
Keputusan bank sentral menaikkan suku bunga acuannya pekan lalu menunjukkan langkah sigap otoritas dalam mengambil kebijakan di tengah kondisi pergolakan nilai tukar rupiah. Hal ini diharapkan dapat menjaga situasi perekonomian terus dalam kondisi stabil sehingga dapat menopang pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Rilis data pertumbuhan kredit juga akan dapat memberikan pengaruh terhadap pergerakan IHSG hari ini. Indosurya Sekuritas memperkirakan indeks berpotensi menguat di level 5.717-5.988 walaupun pekan ini juga merupakan pekan yang pendek.
Indikator RSI pun memiliki pergerakan momentum menjenuh dan mulai terlihat reversal. Sehingga, diperkirakan IHSG akan bergerak mencoba menguat dengan menguji level resistance Moving Average 50 pada rentan pergerakan 5770-5900.
Lebih lanjut, menurut hasil riset Kiwoom Sekuritas, beberapa sentimen global akan mempengaruhi indeks hari ini, yaitu sentimen krisis keuangan yang terjadi di Turki, di mana lembaga pemeringkat Moodys & S&P yang menurunkan peringkat utang Turki dari sebelumnya Ba2 menjadi Ba3. Hal ini akan memberikan tekanan lanjutan dalam krisis mata uang negara itu.
Sementara itu, rencana pertemuan perdagangan AS dan China pekan ini akan mengurangi ketegangan yang terjadi di kedua negara tersebut dan juga dapat meredam gejolak pasar.
Melalui beberapa sentimen tersebut, Kiwoom memperkirakan IHSG akan melemah, dengan support dan resisten di level 5.748-5.816.
(prm) Next Article Analis: IHSG Masih Bergejolak Tapi Berpeluang Menguat
Most Popular