Analis: Penguatan IHSG Tak Bertahan Lama

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
25 July 2018 08:43
IHSG dapat mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu (25/7/18).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27% ke 5.931,84 pada perdagangan kemarin, Selasa (24/7/18).

Masih positifnya laju bursa saham Asia yang dibarengi dengan tercatatnya aksi beli bersih asing senilai Rp 288,35 miliar membuat laju indeks masih dapat bertahan di zona hijau.

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin tidak terlihat sebagai pergerakan yang dapat mencapai breakout ke level 5.950. Sehingga, ia memperkirakan indeks dapat mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu (25/7/18).

"Namun, penurunan kali ini adalah yang terakhir sebelum IHSG naik dengan baik dan breakout ke level 5.950. IHSG akan dapat naik melewati 5,950 pada Jumat atau Senin pekan ini," ungkap catatan riset PT Samuel Sekuritas.

Sementara itu, PT Valbury Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan indeks saham hari ini bisa berpeluang kembali mengalami penguatan dengan berbagai dukungan.

Pertama, pasar Asia yang diperkirakan melanjutkan kenaikannya. Kedua, langkah Bank Indonesia (BI) yang mengeluarkan obligasi dengan tenor pendek diharapkan bisa meredam gejolak rupiah. Jika rupiah kembali mempertahakan stabilitasnya, hal itu dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks.

Pngamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada berpendapat bahwa penguatan IHSG tersebut cenderung terbatas dengan adanya sentimen kembali melemahnya rupiah.

"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support ke level 5905-5913 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5948-5953. Penguatan IHSG masih ditopang oleh meningkatnya volume beli dengan memanfaatkan sentimen pergerakan bursa saham kawasan yang menguat", ungkap Reza.

(prm) Next Article Analis: IHSG Masih Bergejolak Tapi Berpeluang Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular