
Perang Dagang Jadi Penentu Kenaikan Bunga Acuan AS
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
24 September 2018 12:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelaku pasar telah yakin bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya, Fed Funds Rate, dalam rapatnya tanggal 25-26 September mendatang.
Kenaikan sebesar 25 basis poin (bps) itu telah diisyaratkan dalam risalah rapat The Fed tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus lalu dalam kalimat "Banyak partisipan mengusulkan bila data selanjutnya terus mendukung proyeksi ekonomi mereka saat ini, sepertinya cukup layak untuk segera mengambil langkah selanjutnya dalam mengurangi akomodasi kebijakan".
"Faktanya pasar telah yakin hal itu akan terjadi setelah pernyataan hawkish FOMC yang dirilis segera setelah rapat tanggal 1 Agustus dengan perubahan penilaian pertumbuhan ekonomi menjadi 'kuat' dari 'solid'," tulis Senior US Strategist Rabobank Philip Marey dalam catatan risetnya, dikutip Senin (24/9/2018).
Namun, perkiraan Rabobank bahwa akan ada tiga kenaikan suku bunga saja tahun ini semakin mendapat tantangan, lanjutnya.
Dot plot di bulan Juni menunjukkan adanya keseimbangan 8-7 yang merujuk pada empat kali kenaikan dibandingkan hanya tiga kali. Dot plot adalah median perkiraan para anggota The Fed mengenai kisaran target suku bunga acuan di akhir tahun
Di saat yang sama, data-data ekonomi di kuartal kedua dan ketiga bisa jadi mengubah keseimbangan itu menjadi lebih condong ke empat kali kenaikan suku bunga, tulis Marey.
"Untuk saat ini, kami tetap pada proyeksi tiga kenaikan suku bunga tahun ini, namun jika The Fed tetap merasa nyaman mengenai perang dagang yang makin panas, kenaikan suku bunga keempat sangat mungkin terjadi," lanjutnya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah secara resmi memungut tarif impor tambahan terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar hari Senin dini hari waktu setempat. China pun telah membalas dengan mengenakan bea masuk terhadap berbagai produk made in USA senilai US$60 miliar.
Beberapa ekonom dan pelaku usaha termasuk central banker telah menyuarakan kekhawatiran mereka bahwa perang tarif ini akan meningkatkan inflasi di AS dan menghambat pertumbuhan beberapa perusahaan yang terdampak pengenaan tarif impor China.
(dru) Next Article Kenaikan Bunga The Fed Diperkirakan Tak Berhenti di Sini
Kenaikan sebesar 25 basis poin (bps) itu telah diisyaratkan dalam risalah rapat The Fed tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus lalu dalam kalimat "Banyak partisipan mengusulkan bila data selanjutnya terus mendukung proyeksi ekonomi mereka saat ini, sepertinya cukup layak untuk segera mengambil langkah selanjutnya dalam mengurangi akomodasi kebijakan".
Namun, perkiraan Rabobank bahwa akan ada tiga kenaikan suku bunga saja tahun ini semakin mendapat tantangan, lanjutnya.
Dot plot di bulan Juni menunjukkan adanya keseimbangan 8-7 yang merujuk pada empat kali kenaikan dibandingkan hanya tiga kali. Dot plot adalah median perkiraan para anggota The Fed mengenai kisaran target suku bunga acuan di akhir tahun
![]() Gubernur The Fed Jerome Powell |
Di saat yang sama, data-data ekonomi di kuartal kedua dan ketiga bisa jadi mengubah keseimbangan itu menjadi lebih condong ke empat kali kenaikan suku bunga, tulis Marey.
"Untuk saat ini, kami tetap pada proyeksi tiga kenaikan suku bunga tahun ini, namun jika The Fed tetap merasa nyaman mengenai perang dagang yang makin panas, kenaikan suku bunga keempat sangat mungkin terjadi," lanjutnya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah secara resmi memungut tarif impor tambahan terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar hari Senin dini hari waktu setempat. China pun telah membalas dengan mengenakan bea masuk terhadap berbagai produk made in USA senilai US$60 miliar.
Beberapa ekonom dan pelaku usaha termasuk central banker telah menyuarakan kekhawatiran mereka bahwa perang tarif ini akan meningkatkan inflasi di AS dan menghambat pertumbuhan beberapa perusahaan yang terdampak pengenaan tarif impor China.
(dru) Next Article Kenaikan Bunga The Fed Diperkirakan Tak Berhenti di Sini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular