The Fed Isyaratkan Akan Terus Naikkan Bunga Acuan

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 August 2018 07:17
Bank sentral sekarang mengkhawatirkan perekonomian AS tumbuh sangat kuat sehingga inflasi akan dapat terus berada di atas target 2%-nya.
Foto: REUTERS/Aaron P. Bernstein
Washington, CNBC Indonesia - Para pejabat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve/ The Fed, membicarakan rencana kenaikan suku bunga acuan yang akan segera dilakukan untuk mengatasi kekuatan pertumbuhan ekonomi yang berlebihan.

Namun, The Fed juga mengamati risiko perang dagang global yang dikhawatirkan dapat memukul dunia usaha dan konsumen, menurut risalah rapat yang dipublikasikan hari Rabu (22/8/2018).

The Fed, yang merilis risalah rapat yang diadakan tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus itu, telah menaikkan suku bunga acuannya, Fed Funds Rate (FFR), secara bertahap sejak 2015. Bank sentral sekarang mengkhawatirkan perekonomian AS tumbuh sangat kuat sehingga inflasi akan dapat terus berada di atas target 2%-nya.

Para pembuat kebijakan moneter itu telah menahan bunga acuannya dalam rapat tersebut di kisaran 1,75% hingga 2% namun pembicaraan mereka dengan jelas menunjukkan bahwa bank sentral mempertimbangkan kenaikan suku bunga lanjutan.

The Fed telah dua kali menaikkan FFR tahun ini dan diperkirakan akan kembali mengetatkan kebijakan moneternya bulan depan.

"Banyak partisipan mengusulkan bahwa bila data yang masuk terus mendukung proyeksi perekonomian mereka saat ini, sepertinya akan segera pantas untuk mengambil langkah lanjutan dalam penarikan kebijakan yang akomodatif," menurut risalah tersebut, dilansir dari Reuters.

Para pengambil kebijakan di The Fed secara umum mencatat bahwa belanja rumah tangga AS dan pelaku usaha tampaknya memiliki momentum yang dapat dipertimbangkan.

"Saya membaca ini sebagai konfirmasi lanjutan bahwa The Fed yakin akan pengetatan kebijakannya dan sangat tidak mungkin untuk berubah haluan," kata Jeff Greenberg, ekonom di JPMorgan Private Bank.

Para pejabat The Fed juga secara umum memperkirakan perekonomian akan tumbuh cukup cepat untuk kembali menaikkan inflasi yang saat ini semakin mendekati target 2% bank sentral.



(prm) Next Article The Fed Sebut Perang Dagang Mengancam Perekonomian AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular