Internasional

Ekonomi Membaik, The Fed Biarkan Inflasi AS di Atas 2%

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
24 May 2018 10:09
Ekonomi Membaik, The Fed Biarkan Inflasi AS di Atas 2%
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pejabat bank sentral Amerika Federal Reserve (the Fed) akan puas jika inflasi berada di atas target 2% karena perekonomian terus membaik, menurut risalah rapat bank sentral yang terbaru.

Setelah pertemuan 1-2 Mei, Federal Open Market Committee (FOMC) mengatakan belum menaikkan suku bunga, tetapi menambahkan kata 'simetris' untuk mendeskripsikan tujuan inflasi. Reaksi pasar pun beragam dalam menebak perubahan apa yang diisyaratkan lewat bahasa tersebut.

Ringkasan yang dirilis hari Rabu (23/5/2018) tersebut mengindikasikan perdebatan yang substantial tentang bagaimana seharusnya pendekatan The Fed terhadap inflasi, dilansir dari CNBC International. Risalah itu juga menunjukkan kenaikan suku bunga pada bulan Juni, meski terdapat perdebatan seberapa dekat the Fed dengan akhir dari siklus kenaikan suku bunga ini.

Sementara sentimen umum adalah inflasi terus naik ke target 2%, ada pertentangan tentang bagaimana The Fed harus percaya diri setelah bertahun-tahun berada di posisi rendah (undershooting) dan dampaknya ke kebijakan.

Meskipun begitu, nampaknya ada kesepakatan bahwa setelah tumbuh di bawah standar dan inflasi rendah selama bertahun-tahun, membiarkan perekonomian sedikit naik pantas dilakukan.

"Beberapa peserta berkomentar pemberitaan akhir-akhir ini tentang inflasi, terhadap latar belakang prospek berkelanjutan, kecepatan pertumbuhan ekonomi yang solid, mendukung pandangan inflasi berbasis 12 bulan kemungkinan akan sedikit naik di atas obyektif 2% dari Komite," kata risalah tersebut.

"Dicatat juga bahwa periode inflasi sedikit di atas 2% akan konsisten dengan obyektif inflasi simetris Komite dan membantu menahan ekspektasi inflasi jangka panjang di level yang konsisten dengan obyektif tersebut."

Kata "simetris" disebut sembilan kali di dalam risalah itu. Ukuran inflasi yang lebih dipilih oleh the Fed, yaitu indeks pengeluaran konsumsi pribadi saat ini berada di posisi 1,9%, sementara laju headline termasuk harga energi dan makanan berada di level 2%. Para pejabat the Fed menyebut tekanan upah "sedang" meskipun terdapat tekanan di industri yang persediaan tenaga kerja semakin sedikit.

Para pejabat The Fed memandang inflasi 2% sebagai sebuah level yang menopang pertumbuhan ekonomi tanpa terlalu memberi tekanan pada harga.

Setelah tujuh tahun mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol, FOMC mulai menaikkan suku bunga di bulan Desember 2015 dengan kisaran target terkini di antara 1,5% sampai 1,75%.

Seraya pertumbuhan ekonomi melampaui tren perbaikan dan inflasi sedikit demi sedikit mendekati tujuan The Fed, pasar berspekulasi tentang seberapa cepat The Fed akan terus naik dan kapan akan berhenti. Beberapa anggota mengatakan The Fed semakin dekat ke tujuan "netral" dalam menetapkan suku bunga yang tidak konstriktif ataupun terlalu luas untuk pertumbuhan.

Meski para pejabat The Fed di bulan Maret mengindikasikan bahwa kemungkinan akan ada tiga kali kenaikan suku bunga tahun ini, para trader di pasar keuangan berjangka (fed funds futures market) belakangan memberi peluang empat kali kenaikan di atas 50%. Kemungkinan itu sekarang sudah turun menjadi sekitar 43%.

Risalah mengindikasikan bahwa pejabat bank sentral tetap bersikukuh untuk mempertahankan kenaikan suku bunga, tetapi dengan pendekatan bertahap yang sudah berulang kali dijanjikan.



"Sebagian besar peserta menilai jika informasi yang masuk mengonfirmasi proyeksi perekonomian saat ini, kemungkinan akan segera tepat jika Komite mengambil langkah lain dalam menghapus akomodasi kebijakan," kata risalah tersebut dalam sebuah indikasi tentang kemungkinan kenaikan suku bunga segera. Pasar sudah menetapkan peluang 95% dari kenaikan seperempat poin dalam sesi FOMC bulan Juni, diikuti dengan kenaikan lagi di bulan September.

Suku bunga The Fed sangat terikat dengan sebagian besar utang nasabah.

Selama melakukan pendekatan terhadap inflasi, beberapa pejabat The Fed juga menunjukkan bahwa perubahan akan menjadi bahasa boilerplate dalam pernyataan seusai rapat.

Secara spesifik, para anggota tersebut mengatakan karena kenaikan suku bunga berlanjut, penyesuaian perlu dilakukan agar "suku bunga acuan tetap, untuk sementara, berada di bawah level yang diprediksi menguasai dalam jangka panjang" dan ungkapan lain yang selama bertahun-tahun mengatakan "posisi kebijakan moneter tetap akomodatif."

Namun, risalah itu juga mencatat anggota "mengekspresikan pandangan beragam" tentang bagaimana kebijakan harus dilakukan.

Proyeksi perekonomian positif

Tentang perekonomian, anggota komite berkata opini mereka sudah agak berubah karena mengharapkan perkembangan yang berlanjut meski terdapat beberapa tanda pelemahan di kuartal pertama.

Ada kekhawatiran tentang isu-isu perdagangan dan fiskal, dengan kontrak bisnis The Fed yang menunjukkan "kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping dari tarif dan pembatasan perdagangan, termasuk potensi penundaan atau penarikan belanja modal".

Namun, proyeksinya justru positif.

"Mereka memahami sejumlah fundamental perekonomian sekarang menopang pertumbuhan ekonomi yang berada di atas tren, termasuk pasar tenaga kerja yang kuat, kebijakan pajak federal dan pengeluaran, kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang tinggi, kondisi keuangan yang mendukung, serta pertumbuhan ekonomi yang kuat di luar negeri," kata risalah tersebut.

Seiring dengan semua perkembangan, "kenaikan yang bertahap" terkait suku bunga kemungkinan akan terjadi tanpa mengganggu perbaikan dan sementara menopang target inflasi 'simetris'.



Next Page
'Simetris'
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular