Internasional
OPEC Putuskan Tak Tambah Suplai Minyak
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
24 September 2018 07:22
Aljir, CNBC Indonesia - Pertemuan antara negara-negara produsen minyak dunia pada hari Minggu (23/9/2018) memutuskan untuk tidak mengubah suplai ke pasar global meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyerukan kenaikan output minyak untuk menurunkan harga.
Komite negara-negara yang berpartisipasi dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan "kepuasannya terkait proyeksi pasar minyak saat ini dengan keseimbangan yang secara umum sehat antara permintaan dan penawaran", menurut pernyataan bersama setelah pertemuan di Aljazair, AFP melaporkan.
Namun, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih tetap terbuka akan kenaikan suplai minyak di masa depan saat penawaran mengetat akibat sanksi yang dikenakan AS terhadap minyak dari Iran yang mulai berlaku November ini.
"Penting bagi kita untuk terus mengantisipasi perubahan keseimbangan permintaan dan penawaran dan mengambil langkah proaktif untuk menghindari kondisi yang dapat membuat konsumen minyak cemas," kata Falih yang memimpin komite bersama antara negara anggota dan nonanggota OPEC.
OPEC pada Desember 2016 menyepakati perjanjian dengan negara nonanggota, termasuk Rusia, untuk mengurangi produksi demi menahan laju penurunan harga minyak.
Pertemuan di Aljir hari Minggu mengumpulkan para menteri negara-negara yang menandatangani kesepakatan itu untuk memperpanjang kerja sama tersebut.
Trump telah berulang kali menyerukan kenaikan produksi oleh negara-negara selain Iran untuk menurunkan harga minyak yang mulai pulih sejak ditandatanganinya perjanjian di Desember 2016. Harga minyak berada di kisaran US$60 per barel saat ini.
"Kita melindungi negara-negara Timur Tengah, mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kita, dan mereka terus mendorong harga minyak yang lebih tinggi!" tulis Trump di akun Twitter-nya hari Kamis. "Kita akan ingat. Monopoli OPEC harus membuat harga turun sekarang!"
Komite yang dibentuk oleh produsen minyak anggota dan nonanggota OPEC diarahkan untuk mempelajari proyeksi 2019 dan memberi pilihan untuk level produksi 2019 untuk mencegah ketidakseimbangan pasar, menurut pernyataan di Aljir itu.
(prm) Next Article 20 Tahun Lagi, AS Jadi Raja Minyak Dunia
Komite negara-negara yang berpartisipasi dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan "kepuasannya terkait proyeksi pasar minyak saat ini dengan keseimbangan yang secara umum sehat antara permintaan dan penawaran", menurut pernyataan bersama setelah pertemuan di Aljazair, AFP melaporkan.
Namun, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih tetap terbuka akan kenaikan suplai minyak di masa depan saat penawaran mengetat akibat sanksi yang dikenakan AS terhadap minyak dari Iran yang mulai berlaku November ini.
 Foto: Infografis/Defisit Migas/Edward Ricardo |
Pertemuan di Aljir hari Minggu mengumpulkan para menteri negara-negara yang menandatangani kesepakatan itu untuk memperpanjang kerja sama tersebut.
Trump telah berulang kali menyerukan kenaikan produksi oleh negara-negara selain Iran untuk menurunkan harga minyak yang mulai pulih sejak ditandatanganinya perjanjian di Desember 2016. Harga minyak berada di kisaran US$60 per barel saat ini.
"Kita melindungi negara-negara Timur Tengah, mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kita, dan mereka terus mendorong harga minyak yang lebih tinggi!" tulis Trump di akun Twitter-nya hari Kamis. "Kita akan ingat. Monopoli OPEC harus membuat harga turun sekarang!"
Komite yang dibentuk oleh produsen minyak anggota dan nonanggota OPEC diarahkan untuk mempelajari proyeksi 2019 dan memberi pilihan untuk level produksi 2019 untuk mencegah ketidakseimbangan pasar, menurut pernyataan di Aljir itu.
(prm) Next Article 20 Tahun Lagi, AS Jadi Raja Minyak Dunia
Most Popular