
Trump Cecar OPEC, Harga Minyak Dunia Masih Bisa Bertahan
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
21 September 2018 10:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak jenis brent kontrak pengiriman November 2018 tercatat naik 0,06% ke level US$78,75/barel, sementara harga minyak light sweet kontrak Oktober 2018 terkoreksi 0,11% ke US$70,24/barel, pada hari ini Kamis (20/9/2018) hingga jam 10.22 WIB.
Harga minyak cenderung stabil pasca kemarin menutup perdagangan di zona merah. Pada penutupan perdagangan hari Kamis (20/9/2018), harga minyak light sweet yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS) terkoreksi 0,45%. Sementara brent yang menjadi acuan di Eropa anjok 0,88% di periode yang sama.
Padahal, pada awal pekan harga pertengahan pekan ini, harga minyak sempat menguat merespon cadangan minyak AS, serta sinyal bahwa Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mungkin tidak akan menaikkan produksi untuk mengatasi seretnya pasokan dari Iran.
BACA: Reli Berlanjut, Harga Minyak di Rekor Tertinggi Dalam 2 Bulan
Harga light sweet bahkan sempat menyentuh titik tertingginya dalam hampir 2,5 bulan terakhir, atau sejak 10 Juli 2018.
Sayangnya, menjelang akhir pekan ini, tiba-tiba datang sentimen negatif dari Negeri Paman Sam. Adalah kritik Presiden AS Donald Trump kepada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang akhirnya mengembalikan harga sang emas hitam ke bumi.
Untuk yang kesekian kalinya, Trump lagi-lagi mengirimkan kritikannya pada OPEC. Melalui media sosial Twitter, mantan taipan properti itu menekan OPEC untuk menurunkan harga saat ini juga.
"Kita melindungi negara-negara di Timur Tengah, mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kita, dan mereka malah terus mendorong harga minyak lebih tinggi! Kita akan ingat. Monopoli OPEC harus menurunkan harga sekarang juga!" cuit Trump.
Sebelumnya, seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa belum ada rencana darurat dari OPEC untuk menambal pasokan Iran dan Venezuela.
Pada hari Minggu (23/9/2018) mendatang, menteri energi negara-negara OPEC dan produsen non-OPEC dijadwalkan akan bertemu untuk mendiskusikan kepatuhan terhadap pemangkasan produksi yang disepakati sejak tahun 2017.Sejumlah negara-negara produsen minyak itu dikabarkan masih akan mendiskusikan lebih lanjut bagaimana pembagian porsi peningkatan produksi sesuai dengan kerangka kuota masing-masing. Namun, belum ada langkah yang tergesa-gesa dari OPEC.
Pada 5 September lalu, Reuters bahkan melaporkan bahwa pemimpin OPEC Arab Saudi masih menginginkan harga minyak berada di kisaran US$70-US$80/barel, untuk menjaga keseimbangan antara memaksimalkan pendapatan dan menjaga harga minyak supaya tidak terlalu tinggi, hingga pemilihan kongres AS mendatang.
Artinya, dalam jangka pendek-menengah, masih ada potensi pasokan minyak di pasar dunia akan seret. Namun, dengan adanya kritikan dari orang no.1 AS, kini investor dibuat galau. Pasalnya, bisa saja OPEC berubah pikiran untuk tiba-tiba menaikkan tingkat produksinya, merespon kode keras dari Trump.
Hingga pertemuan OPEC yang akan digelar pada akhir pekan ini, nampaknya investor masih akan cenderung berhati-hati, dan menahan pembelian. Setidaknya, sembari menunggu sentimen-sentimen lain yang akan muncul. Hal ini lantas menjadi penyebab stabilnya harga minyak hari ini.
(RHG/gus) Next Article Tak Bisa Tahan, Harga Minyak Turun karena Perlambatan Global
Harga minyak cenderung stabil pasca kemarin menutup perdagangan di zona merah. Pada penutupan perdagangan hari Kamis (20/9/2018), harga minyak light sweet yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS) terkoreksi 0,45%. Sementara brent yang menjadi acuan di Eropa anjok 0,88% di periode yang sama.
Padahal, pada awal pekan harga pertengahan pekan ini, harga minyak sempat menguat merespon cadangan minyak AS, serta sinyal bahwa Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mungkin tidak akan menaikkan produksi untuk mengatasi seretnya pasokan dari Iran.
Harga light sweet bahkan sempat menyentuh titik tertingginya dalam hampir 2,5 bulan terakhir, atau sejak 10 Juli 2018.
Sayangnya, menjelang akhir pekan ini, tiba-tiba datang sentimen negatif dari Negeri Paman Sam. Adalah kritik Presiden AS Donald Trump kepada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang akhirnya mengembalikan harga sang emas hitam ke bumi.
Untuk yang kesekian kalinya, Trump lagi-lagi mengirimkan kritikannya pada OPEC. Melalui media sosial Twitter, mantan taipan properti itu menekan OPEC untuk menurunkan harga saat ini juga.
"Kita melindungi negara-negara di Timur Tengah, mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kita, dan mereka malah terus mendorong harga minyak lebih tinggi! Kita akan ingat. Monopoli OPEC harus menurunkan harga sekarang juga!" cuit Trump.
Sebelumnya, seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa belum ada rencana darurat dari OPEC untuk menambal pasokan Iran dan Venezuela.
Pada hari Minggu (23/9/2018) mendatang, menteri energi negara-negara OPEC dan produsen non-OPEC dijadwalkan akan bertemu untuk mendiskusikan kepatuhan terhadap pemangkasan produksi yang disepakati sejak tahun 2017.Sejumlah negara-negara produsen minyak itu dikabarkan masih akan mendiskusikan lebih lanjut bagaimana pembagian porsi peningkatan produksi sesuai dengan kerangka kuota masing-masing. Namun, belum ada langkah yang tergesa-gesa dari OPEC.
Pada 5 September lalu, Reuters bahkan melaporkan bahwa pemimpin OPEC Arab Saudi masih menginginkan harga minyak berada di kisaran US$70-US$80/barel, untuk menjaga keseimbangan antara memaksimalkan pendapatan dan menjaga harga minyak supaya tidak terlalu tinggi, hingga pemilihan kongres AS mendatang.
Artinya, dalam jangka pendek-menengah, masih ada potensi pasokan minyak di pasar dunia akan seret. Namun, dengan adanya kritikan dari orang no.1 AS, kini investor dibuat galau. Pasalnya, bisa saja OPEC berubah pikiran untuk tiba-tiba menaikkan tingkat produksinya, merespon kode keras dari Trump.
Hingga pertemuan OPEC yang akan digelar pada akhir pekan ini, nampaknya investor masih akan cenderung berhati-hati, dan menahan pembelian. Setidaknya, sembari menunggu sentimen-sentimen lain yang akan muncul. Hal ini lantas menjadi penyebab stabilnya harga minyak hari ini.
(RHG/gus) Next Article Tak Bisa Tahan, Harga Minyak Turun karena Perlambatan Global
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular