Internasional

Argentina Umumkan Penghematan Anggaran 2019

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
18 September 2018 14:05
Argentina mengumumkan pengetatan anggaran pada hari Senin di bawah tekanan IMF untuk mencapai keseimbangan fiskal.
Foto: Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne (Reuters/Yuri Gripas)
Buenos Aires, CNBC Indonesia - Meski terdapat protes menentang pemotongan anggaran, pemerintah Argentina tetap mengumumkan pengetatan anggaran pada hari Senin (17/9/2018) di bawah tekanan dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) untuk mencapai keseimbangan fiskal.

"Untuk kali pertama sejak 2009, kami mengumumkan anggaran yang seimbang," kata Menteri Keuangan Nicolas Dujovne kepada parlemen, dilansir dari AFP.
"Beralih ke keseimbangan fiskal adalah tujuan utama dari kebijakan ekonomi pemerintah."



Perekonomian Argentina jatuh bangun karena peso, mata uangnya, mengalami krisis kepercayaan. Hingga tahun ini saja peso sudah melemah sekitar setengah dari nilai tukarnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Defisit anggaran utama negara itu sudah turun dari 6% di tahun 2015 menjadi 3,9% di tahun 2017. Pemerintah memprediksi defisit anggaran akan mencapai 2,7% tahun ini.

"Keberlanjutan anggaran negara penting untuk mempertahankan keteraturan ekonomi," tambah Dujovne.

"Solvabilitas fiskal juga perlu untuk mengurangi kerentanan ekonomi."

Untuk menghitung anggaran 2019, pemerintah mengandalkan pengurangan inflasi dari estimasi 42% tahun ini (atau 45% menurut sektor swasta) menjadi 23% tahun depan. Sementara itu, pemerintah memprediksi ekonomi akan menyusut 2% di tahun 2018 dan 0,5% di tahun 2019.

Menteri Keuangan Argentina Nicolas DujovneFoto: Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne (Reuters/Yuri Gripas)
Perhitungan itu berdasarkan kurs 40,10 peso terhadap dolar, dibandingkan kurs sebenarnya 40,36 di hari Senin.

Nilai tukar di awal tahun berada di posisi 18. Namun setelah terdepresiasi 6,81% pekan lalu untuk melampaui batas 40, nilai tukar sedikit pulih 0,32% di hari Senin.

Di awal tahun ini, Presiden Argentina Mauricio Macri mengumumkan serangkaianĀ langkah penghematan untuk mencoba mengendalikan peso yang terus melemah. Namun, upaya itu memicu peningkatan protes dan nilai tukar yang terus melemah.

Argentina menegosiasikan pinjaman sebesar US$50 miliar (Rp 744,8 triliun) dari IMF di awal tahun ini, dan menerima cairan dana awal sebesar US$15 miliar di bulan Juni.

Namun, permintaan Argentina untukĀ mempercepat pencairan sisa pinjaman menyebabkan peso terdepresiasi 20% hanya dalam waktu dua hari di bulan Agustus.

Pada hari Senin, IMF mengatakan "perkembangan penting dilakukan dalam "penguatan rencana kebijakan ekonomi".

Dujovne meminta Kongres untuk mendukung anggaran untuk memberi "isyarat sangat penting guna mengurangi kerentanan".

Dia akan menjawab pertanyaan para anggota dewan pada hari Kamis (20/9/2018).



Namun, wakil pihak oposisi Diego Bossio memperingatkan bahwa "kami tidak akan mengadoprsi anggaran kilat, kami akan menganalisisnya secara menyeluruh".

Depresiasi peso memberi dampak negatif ke masyarakat. Kemampuan belanja mereka berkurang karena upah mereka kehilangan nilai aslinya.

CGT, serikat perdagangan terkemuka, menghimbau masyarakat untuk melakukan mogok kerja nasional di tanggal 25 September.
(prm) Next Article Argentina Umumkan Langkah Baru Penyelamatan Peso

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular