Lagi, Impor Migas Jadi Biang Kerok Defisit Neraca Dagang

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 September 2018 08:18
Defisit Transaksi Berjalan
Foto: Ilustrasi aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan, defisit transaksi berjalan pada kuartal III bakal lebih besar. Sementara hingga akhir tahun, diproyeksikan maksimal 2,6% dari PDB.

Pada kuartal II-2018, transaksi berjalan mencatatkan defisit sebesar 3,04% dari PDB. Neraca perdagangan yang kembali mencetak defisit membuat kemungkinan transaksi berjalan di kuartal III-2018 bengkak. 

Transaksi berjalan menggambarkan devisa yang masuk ke sebuah negara dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa. Devisa ekspor lebih diandalkan karena relatif lebih bertahan lama ketimbang hot money.

Karena itu, transaksi berjalan menjadi indikator utama kekuatan nilai tukar suatu mata uang. Saat transaksi berjalan menderita defisit, maka boleh dibilang tidak ada pijakan bagi mata uang tersebut untuk menguat.

Ketika investor melihat ada prospek transaksi berjalan Indonesia kembali defisit pada kuartal III-2018, maka nasib rupiah pun jadi sorotan. Rupiah akan sulit menguat jika transaksi berjalan kembali defisit.

Pemerintah memang sudah memiliki beberapa kebijakan untuk mengatasi persoalan transaksi berjalan seperti kewajiban penggunaan B20, dan menaikan tarif pajak impor untuk mengendalikan impor barang konsumsi.

Namun, kenaikan harga bensin menjadi salah satu solusi, apalagi jika tujuannya ingin mengurangi defisit transaksi berjalan dan menyelematkan rupiah. Tak sedikit, pihak pun mengutarakan hal ini.

Sebut saja, seperti mantan Menteri Keuangan Chatib Basri maupun Ekonom kawakan Faisal Basri. Kedua master ekonomi tersebut menilai, memang perlu ada penyesuaian harga bensin.

Namun, sekarang yang menghalangi pemerintah menerapkan kebijakan tersebut hanya gengsi. Mungkin bukan hal yang populer menaikkan harga bahan bakar minyak di tahun politik. (roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular