Istana Optimistis Defisit Neraca Dagang Pasti Berlalu

Arys Aditya, CNBC Indonesia
17 September 2018 17:26
BPS kembali catat defisit neraca perdagangan, Istana sebut dengan berbagai kebijakan yang digalakkan defisit pasti akan berlalu.
Foto: CNBC Indonesia/Arys Aditya
Jakarta, CNBC Indonesia- Istana Kepresidenan mengklaim terjadi perbaikan pada neraca perdagangan nonmigas, meski data menunjukkan neraca peradagangan secara total masih menderita defisit US$ 1,02 miliar.

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, mengungkapkan tekanan terjadi pada sisi migas, sehingga menutup pemulihan yang terjadi pada sisi nonmigas. Sesuai rilis Badan Pusat Statistik, defisit neraca migas naik menjadi US$1,6 miliar; dari posisi US$1,2 miliar pada bulan sebelumnya.'



Adapun, neraca nonmigas Agustus mencatatkan surplus hingga US$ 639 juta, dibandingkan pada Juli lalu, yang mengalami defisit US$778 juta. 

"Pengaruh lonjakan harga minyak dunia sangat memengaruhi neraca perdagangan migas. BPS juga mencatat bahwa, nilai impor migas naik 14,5% (mom) selama Agustus; di mana impor minyak mentah melonjak hingga 67,55% (yoy). Pada bagian lain, impor nonmigas terkoreksi 11,7% (mom)," kata Erani, melalui siaran resmi, Senin (17/9/2018).

Ia menyatakan rangkaian kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah baru bisa dirasakan pada bulan-bulan mendatang. Impor minyak, lanjutnya, juga diperkirakan menurun sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan penggunaan biodiesel.

Selain itu, Erani memaparkan Pemerintah juga terus menekan dan mengendalikan impor bahan baku/penolong serta barang konsumsi dengan penaikan PPh pasal 22 untuk ribuan barang dan komoditas yang dinilai bisa diproduksi di dalam negeri.

"Perbaikan kinerja neraca perdagangan diharapkan dapat menekan defisit neraca transaksi berjalan, sehingga dapat memberikan sinyal positif bagi perekonomian, khususnya dunia usaha."
(gus) Next Article RI Defisit Migas Sejak 2012

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular