BI Sebut Neraca Dagang Bawa Angin Segar Bagi Rupiah

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
17 September 2018 18:23
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan laporan neraca dagang ini membawa angin segar bagi rupiah.
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan masih defisit di Agustus 2018. Walaupun begitu, angka defisit Agustus 2018 masih lebih baik daripada bulan sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan laporan neraca dagang ini membawa angin segar bagi rupiah.

"Ya gini saja artinya kan tetap melihat kebijakan kemarin ke impor sudah mulai terlihat dampaknya tentunya masih akan bertahap karena kita melihat kebijakan seperti itu punya periode menengah panjang," kata Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo di Gedung Kemenkeu, Senin (17/9/2018).

"Yang penting kita lihat sekarang sisi tekanan ke rupiah dengan trade balance harusnya membaik. Karena kita membandingkan dengan bulan lalu," imbuh Dody.

Nilai tukar rupiah, sambung Dody juga dipengaruhi aliran modal masuk. Saat ini BI dan pemerintah terus menjaga fundamental agar arus modal bisa terjaga.




"Yang penting berikutnya bagaimana menjaga inflow. Modal masuk, karena bagaimana pun juga defisit perlu pembiayaan dan akan tertutupi kalau misalnya aliran modal masuk kita tidak saja dari PMA, FDI tapi juga potoflio investment masuk," kata Dody.

Dengan pelemahan rupiah, Dody berharap ekspor justru terdongkrak. Berdasarkan data neraca dagang pada Agustus 2018, bank sentral memperkirakan defisit transaksi berjalan (CAD) masih bisa terjaga di bawah 3% dari PDB.

Nilai ekspor pada Agustus 2018 tercatat US$ 15,82 miliar atau tumbuh 4,15% (yoy). Sementara hasil Impor pada Agustus 2018 tercatat US$16,84 miliar atau tumbuh 24,65% (yoy). Dengan hasil impor yang lebih tinggi dari ekspor, BPS melaporkan neraca perdagangan mengalami defisit US$ 1,02 miliar.



(dru/dru) Next Article Rilis Data Neraca Dagang, Rupiah Langsung Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular