
Bocoran Gubernur BI: Defisit Transaksi Berjalan Kuartal II Rendah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2024 akan tetap rendah. Kinerja ini didukung oleh surplus neraca perdagangan Indonesia yang telah mencapai 51 bulan beruntun sejak Mei 2020.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan hal ini menunjukkan bahwa neraca pembayaran Indonesia tetap sehat didukung oleh ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
"Sementara itu transkasi modal dan finansial surplus di tengah masih berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global," papar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (21/8/2024).
Pada Juli 2024, neraca perdagangan kembali surplus sebesar US$ 500 juta. Hal ini, kata Perry, berhasil mendorong aliran investasi portofolio asing ke Indonesia.
"Investasi portofolio asing yang masuk juga menguat ke berbagai instrumen pasar keuangan domestik seperti SBN, SRBI dan Saham yang hingga 19 Agustus 2024 angka quarter to date secara neto inflow US$ 7,2 miliar," ungkap Perry.
Lebih lanjut, dia melaporkan posisi cadangan devisa RI pada akhir Juli 2024 juga meningkat menjadi US$ 145,4 miliar atau setara pembiayaan 6,5 bulan impor dan pembiayaan 6,3 bulan ULN pemerintah.
"Tingkat cadangan devisa ini berada jauh di atas kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor," tegas Perry.
Ke depan, dia menegaskan neraca pembayran Indonesia keseluruhan 2024 diperkirakan juga tetap sehat dengan transkasi berjalan di kisaran defisit rendah yaitu antara 0,1% - 0,9% dari PDB.
"Neraca transkasi modal dan finansial juga diperkirakan akan surplus besar yang ditopang tidak saja dari penanaman modal asing tapi juga terus masuknya invesatsai portofolio asing ke pasar keuangan domestik," ungkapnya.
Dia meyakini perkembangan positif ini sejalan dengan persepsi positif investor ke prospek ekonomi nasinal dan imbal hasil investasi yang menarik di dalam negeri.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI: Asing Pegang SRBI Rp 243 Triliun
