Defisit Neraca Perdagangan Terjadi 4 Kali dalam 5 Bulan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 June 2018 12:57
Kinerja neraca perdagangan sepanjang Januari-Mei 2018 terbilang kurang memuaskan.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja neraca perdagangan sepanjang Januari-Mei 2018 terbilang kurang memuaskan. Sebab, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2018 kembali mengalami defisit untuk ke 4 kalinya dalam 5 bulan terakhir

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (25/6/2018), ini menjadi kali pertama dalam kurun waktu 5 tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebanyak 4 kali dalam 5 bulan pertama tahun berjalan.

Terakhir kali Indonesia mengalami defisit sebanyak 4 kali dalam 5 bulan pertama, yaitu pada 2013 lalu. Bahkan pada periode tersebut, neraca perdagangan Indonesia hanya mengalami satu kali surplus dalam enam bulan tahun berjalan.

Data tersebut menunjukan, pada 2014 neraca perdagangan dalam 5 bulan pertama tahun berjalan hanya mengalami dua kali defisit. Sementara pada 2015 - 2017, neraca perdagangan Indonesia tidak pernah alami defisit dalam 5 bulan pertama.

Namun pada tahun ini, otoritas statistik mencatat sepanjang Januari - Mei 2018 neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit US$ 2,83 mliar, lantaran impor yang melonjak lebih tinggi dibandingkan ekspor.

Seperti diketahui, kinerja neraca perdagangan dalam 5 bulan terakhir sudah 4 kali mengalami defisit, yaitu pada Januari -US$ 760 juta, Februari -US$ 50 juta, April -US$ 1,63 miliar dan Mei -US$ 1,52 miliar.

"Pertumbuhan ekspor Mei sebenarnya bagus, tapi impor jauh lebih tinggi karena kalau dilihat kenaikan impor melonjak tinggi sekali untuk migas," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (25/6/2018).

(dru) Next Article Neraca Dagang RI Mengecewakan, Di Mana Masalahnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular