
Awali Perdagangan Pekan Ini, Berikut Saham Pilihan Broker
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
17 September 2018 08:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak 1,25% ke level 5.931,28 poin pada perdagangan di akhir pekan lalu, Jumat (17/9/2018). Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 5,63 triliun dengan volume sebanyak 7,61 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 339.831 kali.
Sektor jasa keuangan (+1,18%) menjadi kontributor utama penguatan IHSG. Kenaikan indeks sektor jasa keuangan dipicu oleh aksi beli pada saham-saham bank BUKU IV: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,66%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 2,38%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 2,33%, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 2,25%.
Aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV terjadi seiring dengan penguatan rupiah. Pada waktu yang sama, rupiah menguat 0,24% di pasar spot ke level Rp 14.800/dolar AS. Ketika rupiah menguat, maka kekhawatiran mengenai naiknya rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dari bank-bank di tanah air menjadi mereda.
Sementara itu, berikut saham-saham pilihan broker yang patut untuk dicermati pada perdagangan di awal pekan hari ini, Senin (17/9/18).
Kiwoom SekuritasAnalis dari Kiwoom mengatakan pada perdagangan IHSG hari ini, dari dalam negeri para pelaku pasar dan investor menanti rilis data neraca perdagangan bulan Agustus 2018 diestimasikan mengalami defisit namun masih lebih baik dari bulan sebelumnya.
Sementara dari global, pasar menanti pengumuman dari presiden Amerika Serikat (AS) tentang tarif impor baru barang dagang dari Tiongkok.
"Secara teknikal, indeks IHSG hari ini masih memiliki potensi menguat dengan support dan resistance di level 5.891-5.951," ujar Maximilianus Nico Demus, analis dari Kiwoom.
Sedangkan saham-saham yang patut diperhatikan pada perdagangan hari ini di antaranya:
1. PT Elnusa Tbk (ELSA)
Pelemahan rupiah dinilai belum banyak berpengaruh terhadap kinerja ELSA. Investor relations ELSA mengatakan dampak pelemahan rupiah bagi perseroan tidak terlalu besar, tentu ada, namun bisa dikatakan relatif sebab masih manageable.
ELSA telah menyiapkan strategi untuk menghadapi pelemahan rupiah, yaitu dengan berupaya hati-hati terhadap sejumlah biaya yang menggunakan mata uang dolar seperti pinjaman dan capital expenditure (capex).
Secara jangka pendek, rekomendasi jual memiliki probabilitas 43% dengan target di level Rp 330 dan exit di level harga Rp 360. Sedangkan rekomendasi jual secara jangka panjang memiliki probabilitas 42% di target Rp 290 dan exit Rp 360, sedangkan support area berada di level Rp 340 dan resistance di level harga Rp 350.
2. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
SMGR hingga bulan Agustus 2018 mencatatkan marketing sales semen secara konsolidasi mencapai 20,66 juta ton. Angka tersebut adalah penjualan dari bulan Januari hingga akhir Agustus 2018.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama, penjualan tersebut tumbuh 4,0%. Strategi yang sudah dilakukan ialah masuk di pasar sekunder serta mempertahankan pasar dalam negeri.
Strategi beli (buy) secara jangka pendek memiliki probabilitas 50% dengan target di Rp 10.750 dan exit di level Rp 8.650. Strategi beli untuk investasi memiliki probabilitas 71% dengan target di level harga Rp 12.050 dan exit di level Rp 8.675/saham. Area support berada di level Rp 8.600 dan resistance di level Rp 9.250.
Sektor jasa keuangan (+1,18%) menjadi kontributor utama penguatan IHSG. Kenaikan indeks sektor jasa keuangan dipicu oleh aksi beli pada saham-saham bank BUKU IV: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,66%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 2,38%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 2,33%, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 2,25%.
Aksi beli atas saham-saham bank BUKU IV terjadi seiring dengan penguatan rupiah. Pada waktu yang sama, rupiah menguat 0,24% di pasar spot ke level Rp 14.800/dolar AS. Ketika rupiah menguat, maka kekhawatiran mengenai naiknya rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dari bank-bank di tanah air menjadi mereda.
Kiwoom Sekuritas
Sementara dari global, pasar menanti pengumuman dari presiden Amerika Serikat (AS) tentang tarif impor baru barang dagang dari Tiongkok.
"Secara teknikal, indeks IHSG hari ini masih memiliki potensi menguat dengan support dan resistance di level 5.891-5.951," ujar Maximilianus Nico Demus, analis dari Kiwoom.
Sedangkan saham-saham yang patut diperhatikan pada perdagangan hari ini di antaranya:
1. PT Elnusa Tbk (ELSA)
Pelemahan rupiah dinilai belum banyak berpengaruh terhadap kinerja ELSA. Investor relations ELSA mengatakan dampak pelemahan rupiah bagi perseroan tidak terlalu besar, tentu ada, namun bisa dikatakan relatif sebab masih manageable.
ELSA telah menyiapkan strategi untuk menghadapi pelemahan rupiah, yaitu dengan berupaya hati-hati terhadap sejumlah biaya yang menggunakan mata uang dolar seperti pinjaman dan capital expenditure (capex).
Secara jangka pendek, rekomendasi jual memiliki probabilitas 43% dengan target di level Rp 330 dan exit di level harga Rp 360. Sedangkan rekomendasi jual secara jangka panjang memiliki probabilitas 42% di target Rp 290 dan exit Rp 360, sedangkan support area berada di level Rp 340 dan resistance di level harga Rp 350.
2. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
SMGR hingga bulan Agustus 2018 mencatatkan marketing sales semen secara konsolidasi mencapai 20,66 juta ton. Angka tersebut adalah penjualan dari bulan Januari hingga akhir Agustus 2018.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama, penjualan tersebut tumbuh 4,0%. Strategi yang sudah dilakukan ialah masuk di pasar sekunder serta mempertahankan pasar dalam negeri.
Strategi beli (buy) secara jangka pendek memiliki probabilitas 50% dengan target di Rp 10.750 dan exit di level Rp 8.650. Strategi beli untuk investasi memiliki probabilitas 71% dengan target di level harga Rp 12.050 dan exit di level Rp 8.675/saham. Area support berada di level Rp 8.600 dan resistance di level Rp 9.250.
Next Page
Indosurya Sekuritas
Pages
Most Popular