Analisis Teknikal

Neraca Dagang RI Diumumkan, IHSG Berpeluang Sentuh 6.000

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
17 September 2018 07:49
Kami memperkirakan hari ini IHSG akan cenderung menguat, dengan perkiraan rentang perdagangan antara 5.909 hingga 6.009.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Senin (17/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung menguat, dengan perkiraan rentang perdagangan antara 5.909 hingga 6.009.

Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan hasil analisis secara teknikal dan perkembangan pasar, dimulai dengan terbentuknya grafik berpola lilin putih penuh (white marubozu) yang memberikan sinyal penguatan (bullish) cukup kuat untuk perdagangan selanjutnya.



Jika dilihat dari pergerakannya, indeks cenderung menuju arah penguatan, menyusul tertembusnya garis rerata pergerakan harga selama 20 dan 60 hari (MA 20 dan MA 60), berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA).

Dari sisi berita pasar, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan penjualan ritel bulan lalu naik 0,1% secara bulanan (month-to-month/MTM), menjadi kenaikan yang terendah sejak Februari 2018.

Pada hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan mengumumkan data neraca perdagangan (balance of trade/BOT) periode Agustus 2018. Menurut konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, neraca perdagangan diperkirakan defisit US$540 juta, lebih kecil dari posisi Juli (US$2,03 miliar).

Neraca Dagang RI Diumumkan, Bisakah IHSG Menguji Level 6.000?Sumber: Reuters
Akhir pekan kemarin, IHSG mengawali perdagangan dengan kenaikan 12 poin (+0,22%) yang terus bertambah, salah satunya dipicu meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang memberikan berkah bagi bursa-bursa Asia.

Hingga sesi I berakhir, indeks ditutup dengan kenaikan 29 poin (+0,5%) ke level 5.888. Investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 42 miliar di pasar reguler.

Kemudian pada sesi II, IHSG kembali menguat dipicu rilis data dari Kementerian Tenaga Kerja AS yang melaporkan bahwa inflasi Agustus hanya sebesar 0,2% secara bulanan (MTM) atau lebih rendah dari konsensus Reuters yaitu 0,3%.

Ditopang oleh semua sektor yang menghijau, indeks ditutup naik 73 poin (+1,24%) ke level 5.931. Nilai transaksinya mencapai Rp 5,6 triliun. Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 403 miliar, mengalami kenaikan dibanding Rp 42 miliar pada sesi I.



Secara umum IHSG berhasil kembali ke level 5.900-an dan mencoba menguji level psikologis 6.000. Sempat turun cukup dalam hingga 4,8% pada perdagangan 5 September 2018 lalu, perlahan tapi pasti indeks mampu menutup celah penurunan (gap down) yang pernah terjadi pada tanggal tersebut.

Mengutip data bursa Amerika Serikat (AS), bursa AS ditutup bervariasi di antaranya: Indeks Dow Jones (+0,03%), S&P 500 (+0,03%) dan NASDAQ (-0,05%). Demikian juga dengan bursa utama Asia seperti Nikkei (+1,2%), Kospi (-0,27%), dan ASX (-0,07%).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular